***Pagi-pagi buta, gerbang besar itu sudah terbuka 20 menit yang lalu.
Membuka kartu di saku, lalu mulai melangkah dengan langkah besar menuju lapangan sekolah.
Darel berhenti mengikat tali sepatu tepat menuju tangga di bagian madding, Lelaki itu memeriksa, coretan kecil terlihat di sana.
"Kami siap."
Dia menghela nafas sebelum akhirnya mulai berlari kecil. Terhenti, melihat Lelaki yang keluar tergesa dari ruang guru, Itu Kin dhananjaya.
Berniat hirau, namun urung saat melihat Lelaki itu menenteng map dokumen biru tua yang sedikit berdebu.
Waktu yang semakin mepet, belum lagi keberadaan Kin yang membuatnya penasaran, Darel mencoba memikirkan jalan.
Dan dia memutuskan, untuk melihat apa yang akan Kin lakukan saat Lelaki itu nampak mengendap-endap. Hanya 5 menit, ya, Darel tidak akan lama.
Kin berbicara di seberang sana, tersenyum seraya mengangguk di hadapan pengawas di pos gerbang.
Tapi tidak ada yang mencurigakan. sampai sini, Kin terlihat tegang, dia mulai membisikkan sesuatu di telinga Lelaki paruh baya itu.
Pengawas itu mengeluarkan handphone dari dalam saku, raut wajahnya berubah cepat lalu berlari tergesa di bagian gerbang dan membukanya lebar. Raut wajah Darel berubah awas.
5 Menit berlalu.
Darel masih di posisi sama, berjalan di bagian belakang dan bersembunyi saat Lelaki yang di buntutinya membalik badan.
Tapi pikirannya tidak pada tempatnya.
Pasti ada masalah.
Begitu terus, hingga Kin membuka knop pintu pengawas cctv. Darel kalap, sebagian berkas yang masih berserakan ada di dalam sana, dan Kin juga dapat membukanya, padahal kunci itu kini berada di tangan pengawas, kenapa bisa sekarang berpindah dengan Kin?
Dia berjalan dengan cepat, hingga lupa apa misi utamanya.
Dobrakan, Darel mengerut melihat tidak adanya orang dalam ruangan.
Hingga kekehan di balik pintu membuatnya berbalik, Kin berada di sana, dengan komputer yang menyala bersamaan hampir satu ruangan.
"Kenapa?"
"Ngapain lo kesini?"
"Lo sendiri?" Darel tidak tau saja, kalau Kin berusaha mengundur waktu.
***
Jendela di sibak, menampakkan beberapa petugas polisi yang masuk dengan tergesa, belum lagi beberapa buah mobil ...
"Ambulance?"
"Brengsek."
"Ini udah jam tujuh, kenapa temen lo belum muncul juga, hah?"
"Ini kesempatan kita, sebelum guru datang!"
"Tapi udah banyak orang datang."Jane beralih melihat Vio yang tak berkedip di balik jendela, petugas hampir mengepung seisi lapangan.
"Ini ada apa?"
Gelengan dari Vio membuat Jane kembali mengerut, gelengan pelan saat pikirannya hanya memikirkan hal macam-macam.
"Telefon Darel sekarang, Viola."
"Lo sendiri yang bilang jangan aktifin handphone, lo lupa?"
"Sialan."
"Keluar sekarang sebelum makin banyak orang yang datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLION: Link
Mystery / Thriller(FOLLOW SEBELUM BACA) *** Persaingan untuk mendapat gelar juara, Perpindahan keluar negeri jika pencapaian nilai murid di atas luar biasa, Nilai yang dipaksa walau dari kalangan orang biasa. Mengerikan, semua di paksa untuk terlihat sempurna. Tak be...