9. Siaran di lonceng sekolah√

386 67 1
                                    


***

"Gimana kalau itu sebenarnya bukan pelakunya?"

"Bukan gimana," Suara gemas terdengar, "Gue yang liat, berarti gue yang tau! lo diam aja bisa?"

Decakan dari gadis yang sekarang duduk bersandar sambil melipat tangan.

"Jane, Gimana kalau lo gak ada niatan bantu gue?"

"Maksud lo gue bohong gitu?"

"Siapa yang tau isi otak lo?" Gadis berhoddie itu mendengus keras, masih berusaha memasang beberapa lcd yang sengaja dia sembunyikan di balik sofa.

"Bisa kita balik sekarang?"

"Bentar la-"

"Gue gak percaya sama lo Jane, lo ajak gue kesini pasti punya maksud terselubung."

Dua gadis itu masih berusaha menahan suara, Melihat Vio yang mulai memerah menahan kesal.

Gebrakan dari samping meja terdengar, Jane mulai berbalik ke arah Vio.

"Maksud apa? gue punya hal penting sama kayak lo, dan sekarang kita cuma perlu ungkapin, kita sama-sama butuh!"

"Masalahnya gue gak butuh lo."

Sentakan terdengar dari bagian ujung komputer, Jane masih menahan emosi yang ingin segera dia luapkan.

"Gimana kalau pelaku itu sebenarnya lo? Dan disini lo dengan mudah jebak gue, dan bilang malam itu yang ikutin orang misterius itu adalah lo sendiri."

Dia menarik nafas.

"Padahal gue tau, itu bukan lo."

Tertegun, Jane berusaha untuk tetap tenang, gadis itu mengelak.

Berusaha terkekeh sinis, "Lo gak tau apa-apa Viola. Apa susahnya buat ikutin kemauan gue, itu juga bisa jadi keuntungan buat lo."

"Jawaban gue tetap gak, lo itu cuma pembohong. Biar gue takut gitu?"

"Maaf, gue gak bisa."

Perkataan Vio terdengar hingga luar ruangan, Lelaki yang sekarang mengintip itu bersiap mengambil ancang-ancang.

baru saja Vio ingin meningglkan ruangan, gerakan kunci dari luar membuat mereka saling pandang, kalut sendiri saat pintu terbuka dan mereka tertangkap basah.

"Darel?"

"Ngapain lo kesini?" Jane berbicara berusaha menghalang bagian komputer yang menyala.

"Lo gak tau, Vio?"

Vio mentap tak mengerti. "Hari ini jadwal gue jaga malam."

"Dan yey! gue udah dapat penyusup, di ruang cctv."

Keduanya ingin membalas, namun Lelaki itu bertanya santai.

"Ngapain kalian berdua disini?"

"Itu-"

"Bukan urusan lo." Ujar Jane ketus, menatap sinis Lelaki yang memang sekarang sudah sekelas dengannya.

"Lo yang udah hapus?"

Keduanya tertegun, Jane masih berusaha bersikap santai.

"Lo disini mau apa sebenarnya, hah? kenapa dari tadi lo gak masuk aja, lo sadar? yang lo dengar itu privasi!"

Mengangguk, Darel mulai membalas. "Gue juga denger kalau lo pelakunya. Iyakah?"

Cih, Jane mulai tak sabar, ingin sekali melayangkan tendangannya, hingga lampu merah menyala bersamaan dengan bunyi deringan keras.

HELLION: LinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang