Raga ini meronta
Sukma ini terlunta
Netra ini terlena
Kalbu ini tersiksaKutatap hanya ingin
Kukejar hanya angan
Kupeduli hanya diri
Kuharap hanya mimpiKenapa diri ini begitu buta saat berefleksi?
Kenapa netra ini hanya menatap distraksi?Hati ini iri pada pohon teduh yang menaungi insani
Hati ini menangis menyaksikan aliran sungai di tengah gurun
Menggenggam fatamorgana
Terdzolimi sebab mata melihat tapi butaTerlena dalam dosa
Terjerembab dalam aniayaIni aku bersimpuh dengan merana
Mengingat diri salah terpesona
Menanggung noda dan stigma
Lagi-lagi terjebak tipu duniaxvi. iii. mmxxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia (COMPLETED)
PoetryKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...