Apa esensi perdebatan saat darah bercucuran?
Apa guna badan perdamaian jika berakhir berpihak pada keuangan?Dengan retorika kau ubah cerita
Dengan media-media kau romantisasi fakta dengan kebohonganIni bukan mengenai kebenaran atau kesalahan
Bukan bincang penghakiman sisi putih dan hitam
Melainkan mengenai kemanusiaanTulikah telingamu mendengar isak tangis anak-anak yang belum mengerti mengenai ego dan ketamakan?
Ataukah keras hatimu menjunjung tinggi ego dan keserakahan dan mengubahnya dengan retorika kebenaran?
Kenapa orang-orang itu harus merana hanya untuk hidup di tanah air nenek moyangnya sendiri?
Kenapa orang-orang itu harus terusir dari rumah dan tanahnya sendiri?
Kenapa orang-orang itu harus mempertaruhkan nyawa untuk beribadah di tempat ibadah yang merupakan kebesaran bagi sejarah agamanya sendiri?
Kenapa, wahai dunia yang terdiam?
Siapakah engkau tuan, yang mendalangi dunia agar bungkam?
Memaksa semua orang untuk menyaksikan rudal-rudal berjatuhan namun meyakinkan semua orang untuk percaya pada retorika dan opini serta konspirasi.
Mungkin bumi sebagiannya orang buta, tuli, dan bisu.
Tapi, Tuhan Maha Melihat, Mendengar dan Maha Mengetahui.
XXII.
V.
MMXXI.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia (COMPLETED)
PoetryKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...