Dan kamu terbang terlalu tinggi
Melampaui batas-batas yang masih bisa kugapai..Dengan sayap-sayapmu yang megah
Mengumpulkan cinta dari semesta dan isi-isinya.Itulah bedanya kita,
Aku disini, sendiri tanpa nama.
Berduka dalam kegelapan; kedinginan- jauh dari peradaban atau pun kesenangan.
Imajiku perlahan mati; tak kuasa membayangkan zirah indahmu yang membutakan, pikiran rendahanku tak mampu lagi membayangkan kehidupan diluar kebiasaanku; si gadis bodoh mengandalkan sikap militan..
Menyuap hari-hari dengan mimpi dan harapan; meski mengecewakan, harus cukup merasa kekenyangan..
Ya, ini aku..
Si gadis tanpa nama.
Tanpa apa-apa yang menarik tentangnya.
Maha biasa dengan cerita terlampau menyedihkan, saking malangnya, tak mampu mengungkap pada dunia, karena terlalu pantas dikasihani bagai burung tanpa sayap.
Perjalanan panjang di tengah gurun juga belum berakhir; tantangan demi tantangan, kekecewaan demi kekecewaan, rasa sakit demi rasa sakit, kesabaran demi kesabaran, yang terkadang memaksa sikap militannya untuk tunduk pada sisa manusiawi dalam diri : runtuh lalu menjadi sisi paling rapuh yang hanya bisa disaksikan malam.
Sungguh, entah ini proses atau siksaan untuk penyucian dari dosa, bahunya terlampau lelah, wicaranya menjadi lemah, hanya bersikap sebenarnya pasrah.
Entah itu berakhir pada kebahagiaan yang bisa disentuh atau justru kemenangannya adalah kematian.
Mungkin, inilah sedikit catatan dan harapan dari manusia yang saking pasrahnya pada tekanan kehidupan tanpa sandaran; detik-detiknya seperti cambukan meski dalam sekaratnya ia tetap berusaha melakukan yang terbaik sebisanya; ia menyerah pada Tuhan.
xxv.xii.mmxxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia (COMPLETED)
PoesíaKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...