27. Dawn

25 2 0
                                    

Bulir-bulir telah berjatuhan membentuk sungai membelah pipi kemerahan

Gurun telah panjang ditapaki beserta segenap keringat terperas, telapak kaki kian terkelupas

Pahatan demi pahatan terlewatkan, syukur dan keluh; benci dan memaafkan; harapan dan penyesalan; semua menggoyahkan.

Silih berganti menghantam ulu hati.

Lalu Mei datang menyapa, menagih janji Tuhan yang mencipta tangis beriringan tawa.

Tuhan, telah kulalui semesta berduri, seperti yang kausaksikan sampaiku di sini, masih berdiri.

Aku meminta sekeranjang candy, untuk kepahitan yang kualami, ujian yang telah terlewati.

Hatiku dipenuhi harapan melampaui keterbatasan, mengacuhkan kenyataan, dan memutarbalikkan keadaan.

Tauku atas apa yang terjadi, bahwa jelaga pastikan berlalu bersama badai setelah hujan kan muncul pelangi, itulah janji-janji..

Penguatku untuk tegapkan punggung ini, kuatkan langkah ini, demi kau yang ada di atas, harapan di ujung batas.

Menyongsong Mei, kabulkan harap, angkatlah kembali daguku, sembuhkan luka dan kecewa yang meresap dalam darahku, yang kian tertoreh oleh Januari hingga April.

Bayarlah Meiku illahi, dengan sejumput asa, meledaklah euforia.

i. v. mmxxi.

Euforia (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang