Pintu-pintu mulai terbuka..
Meskipun tak tau kemana akhirnya kau tiba.Seseorang pernah berkata bahwa tak apa-apa jika belum tau apapun ketika memulai, yang terpenting niat yang mulia, itu akan menuntun semesta dalam telapak tanganmu.
Kini hari-hari menjadi agak sedikit susah diprediksi, detik terbagi-bagi, dalam sehari, sedih, senang, sepi, ceria, berganti-ganti.
Dunia yang munafik sekaligus dunia yang penuh kebaikan; angkara dan renjana selalu beriringan meski tak akan pernah bersatu. Keduanya lahir dari rahim takdir.
Sisi lain kehidupan; segalanya berjalan begitu sempurna. namun, hidup adalah bagian dari banyak sisi; pandangan dan perspektif.
Ada satu sisi yang masih diam-diam kau pertanyakan pada jagat raya; tentang segalanya yang sekalipun tak pernah lurus. Ramai mungkin mampu membungkam pemberontakan keji sisi ini, tapi tidak dengan sendiri.
Realitas hidup yang menuntut balance untuk segala sisi; menjadikan diam dan sendiri menjelma sedikit membuat frustasi.
Lagi dan lagi seperti biasa harap kau tak sejalan dengan ingin illahi. Oleh sebab itu kau mengalah; mengadu ketika titik kesunyian merengkuh memeluk tubuh penuh peluh perjuangan menyelamatkan diri dari harapan serta kenyataan kalau kau tak cukup rasakan kedamaian sebelum mengecap yang namanya sesuatu yang tak ingin lagi kau sebut-sebut dan ungkit.
Sekali lagi, meskipun hari ini belum sempurna, kau bahagia. Kau sempurna dengan menerima dirimu sendiri seutuhnya tanpa persetujuan dunia. Karena kau bisa mewujudkan segalanya..
Atas izin Allah dan restu Ayah, Bunda-
iv.x.mmxxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia (COMPLETED)
PoetryKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...