Maafkan aku.
Ini waktu yang berat untuk kita.
Namun, bukankah kita terlahir dari rahim perjuangan?
Menghitung waktu mengakhiri buku yang tak tau apa yang tertulis selanjutnya ini; harapan belum sepenuhnya membenam dalam liang lahat.
Kita masih nekat berharap meski sekarat; di waktu yang dekat,'pembalasan' euforia maha besar masih bisa menghantam kehidupan kita membuat jiwa terpana; mata meletuskan kembang api; mulut ternganga betapa mega suka cita menghapus semua hari buruk di sepanjang tahun menjadi tak berarti.
Mungkin terdengar sungguh mimpi.
Harapan yang sangat berani untuk hati yang tirani.
Betapa hinanyakah diri ini, hingga tak bisa sedikit mencicipi apa-apa yang orang lain miliki; kasih dan kehangatan.
xxiv.xii.mmxxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia (COMPLETED)
PoesíaKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...