Renjana tersungkur di bawah naungan sasmita alam
Lelah berlakon mulia membungkusnya dengan kutukan
Berlaku baik..
Tapi, hati tak lebih busuk dari setanYang tertampil kebajikan
Namun didalam adalah kemunafikanTak taukah gerangan dengan siapa berhadapan?
Memang tak ayal jika yang disembah bukan sang pemilik imperium 'arsy melainkan berhala keduniaan
Manakah wujud agama kalau keputusan tak berlandas Tuhan?
Kalau sikap tak mencerminkan shalawat yang telantun dibibir kau yang tirani
Mengaku menyembah ilahi, namun, perkara ujian, kau hapus nama Tuhan
Memang kebanyakan tertimpa musibah kita beriman, saat kesenangan datang, hanyalah sekumpulan ateis yang meradang
xxii. iii. mmxxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euforia (COMPLETED)
PuisiKutulis puisi untuk diriku; himne menyambut sosok yang utuh. Kutulis puisi untuk diriku; biar menjelma menjadi mesin waktu, pintu untukku menyelam bersama kekuatan kata yang mengurung momentum waktu. Ini kisahku selama 2021; jika kalian membaca ini...