PROLOG

24.7K 385 0
                                    

Mata cantik itu terbuka secara perlahan saat sinar matahari melewati Indra penglihatan nya. Mengerjabkan matanya beberapa kali, untuk menetralkan penglihatannya.

Gadis cantik itu bangun dari tempat tidurnya, dan hanya menyenderkan punggungnya saja pada kepala kasur.

Matanya tertutup, lalu terbuka lagi. Rasa kantuk masih menguasai gadis itu. Ingin melanjutkan tidur, tapi ketukan di pintu kamar menyadarkannya.

"Bella, kamu udah bangun belum?"

Bella menengok pada pintu tertutup itu. Kepalanya mengangguk singkat. "Udah, Ma." Jawab Bella lemas.

Pintu terbuka. Menampilkan wanita yang masih cantik diumur nya yang hampir setengah abad.

"Mandi, Bella. Kamu harus kuliah." Ujar Astrid sang Mama.

Bella menghembuskan nafasnya pelan. Matanya kembali menutup. "Masih lama, Ma. Bella ngantuk."

Astrid tersenyum. Ia menghampiri putrinya itu, dan mengelus puncak kepala Bella. "Jam kuliah kamu jam setengah 8, loh. Ini udah mau jam 7."

Bella kembali membuka matanya. Ia melihat Astrid yang selalu tersenyum padanya. Itu berhasil membuatnya pun ikut tersenyum. "Iya, Ma."

"Yaudah. Kamu mandi, ya. Nanti turun ke bawah, sarapan."

Bella menganggukan kepalanya. Astrid pun keluar dari kamarnya, dan kembali menutup pintu itu.

Bella mengambil ponselnya yang berada di nakas samping kasurnya. Ia membuka aplikasi chat dan menekan nama paling atas dalam kolom chat.

Bapak udah bangun?
Nanti kita ketemu, 'kan di kampus?
Ketemu ya, pak. Saya mau belajar sama bapak.
06.55

Bella tersenyum. Ia langsung turun dari kasur dan mulai menjalani ritualnya.
.
.
.

Bella memandang dirinya sekali lagi pada cermin kamarnya. Membenarkan sedikit poni samping nya, lalu tersenyum.

"Gila, sih. Gue cantik banget, ternyata." Gumamnya mengagumi dirinya sendiri.

Bella mengambil Tote bag nya, dan memegang beberapa buku pelajaran nya. Segera saja, ia turun dari kamarnya menuju ruang makan.

Bella melihat ruang makan nya itu, hanya ada Astrid membuat keningnya mengerut. "Papa kemana, Ma?"

Astrid yang sedang merapikan meja, menengok pada putrinya. "Udah berangkat, sayang. Kamu gapapa 'kan kalo berangkat sendiri?"

Bella tersenyum lalu mengangguk. "Gapapa, Ma. Lagian kampus aku juga gak terlalu jauh, 'kan?"

"Sini, sarapan dulu." Ajak Astrid.

Bella menghampiri meja makan. Ia menerima roti yang diberikan Astrid kepadanya. Bella memang tak begitu suka sarapan dengan menu yang berat, karena itu bisa menyebabkan perutnya sakit di kampus.

"Hari ini jadwal kamu diajarin Dewa, 'kan?" Tanya Astrid.

Bella menganggukan kepalanya. Bibir nya tertarik membentuk senyuman tertahan hanya karena mendengar nama lelaki itu.

"Iya, Ma." Jawab Bella.

"Jam berapa?"

Bella tampak berpikir. "Belum tau, Ma. Nanti di kampus aku tanya ke Pak Dewa." Jawabnya dengan senyum tertahan.

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang