TIGA PULUH LIMA

2.8K 140 17
                                    

Halo everybody!! How are you today, guys?

Maaf ya guys, telat update dari waktu yang seharusnya. Harusnya kemaren, tapi malah hari ini . Maaf bikin kalian nunggu🙏🙏

Ganti nya, aku update pagi ini, buat lanjutin ini🤗

Bayar parkir nya dulu ya🌟. Coment kalo ada typo, and share juga cerita ini❤️

Happy Reading 💕

––––––––––

Waktu terus berjalan hingga tak terasa, sudah 3 hari setelah Bella di rumah saja, kini ia sudah bisa kembali menjalankan tugasnya sebagai anak magang.

Bermodalkan dengan obat salep, Bella sudah bisa menjalani aktifitas nya lagi.

Walau, hal itu menjadi kekhawatiran untuk Dewa.

Seperti saat ini. Bella tersenyum kecil dengan mata yang terpejam, kala tangannya terus-terusan diusap oleh Dewa di dalam mobil, mencegah gadis itu memaksakan diri.

"Saya serius, Pak Dewa. Pak Dewa nggak usah takut, saya kenapa-kenapa. Kan, saya sudah mendingan."

Dewa mendengar nya. Sangat jelas, untuk kesekian kalinya. "Beneran? Kan bisa aja, perih pas kena baju kamu."

"Selama ini 'kan saya nya juga pake baju. Jadi, oke-oke aja, Pak."

"Kenapa nggak libur lagi aja? Dokternya juga bilang kalo luka itu bisa sembuh dalam waktu seminggu, 'kan?"

"Iya, sih. Tapi 'kan itu konsep nya tuh, ilang gitu lukanya. Kalo sembuh mah, sekarang juga udah sembuh."

Dewa terdiam. Jujur, ia khawatir dengan Bella karena kerap kali ia melihat gadis itu sedikit meringis saat di rumah.

Senyum Bella keluar, karena melihat raut wajah cemas dari suaminya. Ia mengambil lengan suaminya itu, lalu mencium hangat tangan itu.

"Pak Dewa tenang aja. Kalo ada apa-apa, saya bakalan langsung kabarin Pak Dewa. Lagian, saya masuk kerja nya juga 'kan, cuma setengah hari." Ujar Bella.

"Karena ada bimbingan?"

"Iya. Jadi, Pak Dewa nggak usah takut. Nanti saya pas nyampe kampus, saya ke ruangannya Pak Dewa dulu."

Walau khawatir, Dewa terpaksa menganggukkan kepalanya begitu matanya melihat senyum Bella. "Yaudah kalo itu mau kamu. Tapi jangan lupa selalu ngabarin saya. Kalo emang sakit, bisa minta tolong rekan kamu yang perempuan."

"Jangan yang laki-laki."

Kekehan keluar dari mulut Bella, hingga tangannya tergerak mencubit pelan pipi Dewa. "Siap, Kapten."

"Kalo gitu, saya kerja dulu ya, Pak. Salim."

Dewa memberikan tangannya pada Bella, untuk disalami gadis itu. Sebagai balasannya, Dewa akan mendaratkan bibirnya di kening dan juga pipi lembut Bella.

Bella yang menerima itu, menjadi malu sendiri.

"Yang rajin ya. Kalo ada yang nggak dimengerti, jangan malu buat nanya sesama rekan. Mereka pasti bantuin, kok."

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang