DUA

6.9K 198 2
                                    

Hallo semuanya!! Siapa yang kangen sama gue, nih? Ada nggak? Nggak ada😣🤣

Jangan lewatin buat vote nya ya, Kaka semua. Bentuk love kalian ke gue nich 🌟❤️

Happy reading guys

–––––

"Kamu hari ini ada jadwal sama Dewa?"

Bella tampak berpikir, lalu menggelengkan kepalanya. "Nggak ada, Pah. Capek kali kalo belajar tiap hari gitu, sama Pak Dewa." Jawab Bella.

Vino tertawa pelan dengan ucapan putrinya itu. "Yaudah. Nanti papa jemput, ya?"

Bella menggeleng cepat. "Nggak usah, Pah. Nanti kaya kemaren lagi, aku capek nungguin nya."

"Maaf, Bella. Kemaren 'kan papa ada tugas mendadak. Tapi kayanya hari ini sih, sabeb." Jawab Vino dengan kalimat gaul nya.

"Beneran gak nih, Pah?"

"Serius, deh. Gak boong papa, tuh."

"Dapet kompensasi gak, aku nya kalo papa gak nepatin janji?"

Vino tampak berpikir, lalu mengangguk seraya tersenyum. "Tenang aja. Ada jaminan kok, kalo kamu gak percaya Papa."

"Apaan tuh, Pah?"

"Ada deh. Lagian Papa 'kan juga belum real nya gak jemput kamu."

"Iya juga, sih."

Vino terkekeh. "Yaudah. Sana ke masuk kelas. Jangan sampe telat pelajaran dosen."

Bella mengangguk, dan tersenyum. Tangannya tergerak untuk menyalami tangan Vino. "Bella berangkat ya, Pa. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam. Yang rajin ya, Bella."

Bella mengangguk. Ia segera keluar dari mobil, menengok pada Vino lalu melambaikan tangan saat mobil milik Vino mulai berjalan meninggalkan gerbang Kampus.

Bella berjalan di lapangan kampus. Matanya melirik kesana-kemari melihat banyak nya mahasiswa yang berlalu lalang untuk masuk ke kelas mereka masing-masing. Ada pun yang sedang mencari perhatian dengan berdiri ataupun sekedar duduk di koridor.

"Gue masuk kelas apa, ya?" Gumamnya bertanya sendiri.

"Woi, Bella!"

Bella menengok ke belakang, melihat Amanda yang berlari kecil ke arahnya lalu merangkul pundaknya yang lebih tinggi dari gadis itu.

"Lo makin tinggi, aje. Minta tulang nya, boleh lah." Ujar Amanda dengan menekan-nekan pundak Bella berniat menghambat kan pertumbuhan Bella.

Bella menepis tangan Amanda. "Ngaco nih, Pagi-pagi. Ngajak ribut?"

Amanda terkekeh. "Mau bahas yang kemaren? Yang kata apa tuh? Yang Pak Dewa, ya?"

Bella memutarkan bola matanya jengah. "Gue pukul nih." Ancam Bella.

Amanda tertawa. "Yailah. Jadi? Bener 'kan kalo Lo tuh les privat sama Pak Dewa? Gue mah pinter nebak. Kapan-kapan gue ganti nama jadi Jen Ni Us aja deh."

"Percuma jenius, tapi minus akhlak. Gak dapet nilai Lo, dari gue."

"Dih. Gak perlu, Bel. Gue 'kan nyari nilai lewat kecantikan gue." Ujar Amanda pede.

"Terserah Lo deh, Man."

Bella berjalan duluan mendahului Amanda yang tampak nya habis terbentur dengan tembok. Karena gadis itu tak henti-hentinya mengejek dan memukul lengan nya.

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang