DELAPAN BELAS

3.2K 119 0
                                    

Annyeong Chingu semuanya!!! Siapa disini yang nungguin couple ini?? Atau nungguin gue nya??

Parkirnya jangan lupa sayang🌟. Kan nggak seimbang kalo parkir tapi nggak bayar, ya 'kan?

Happy Reading 💕

––––––––––

"Kok bisa gue cantik gini, sih?"

Pertanyaan random itu keluar dari mulut Bella saat gadis itu tengah mematut dirinya di depan cermin kamar nya.

"Tapi, nggak cantik-cantik banget." Gumamnya pelan.

Tangan Bella menyapu bibir nya dengan lip tint bewarna pink sebelum akhirnya ia merapikan rambutnya yang sudah melewati bahu.

"Nggak nyangka, rambut gue cepet banget panjang nya. Padahal, baru aja 3 bulan kemaren gue potong se-leher." Ujarnya lagi.

Mata coklat Bella melirik pada jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi, lalu ia melihat ke jendela kamarnya. "Pak Dewa masih di luar, ya?"

Bella terdiam sejenak seraya duduk di kursi depan meja rias nya. Ia melihat bayangannya sendiri di cermin, lalu tiba-tiba tersenyum dengan pipi yang sedikit memerah.

"Ish! Udah cukup! Nggak perlu inget yang itu!" Ujar Bella menutup wajahnya malu.

Bagaimana tidak? Mengingat kejadian kemarin membuatnya kalang kabut semalaman. Ia tidak bisa tidur nyenyak karena Dewa yang sepertinya membuatnya tidak bisa tidur.

Pria itu terus-menerus memeluknya dari belakang, dengan wajah yang berada di tengkuk lehernya.

"Gue rasa, Pak Dewa itu bibit-bibit yang begituan, deh. Diluar nya doang, alim banget. T-Ternyata..."

Mata Bella sekilas melihat ke arah lehernya yang masih sangat nampak jejak bibir Dewa disana.

"Aish! Ilangnya berapa lama sih, yang kaya ginian?!" Ujarnya sedikit kesal, kemudian menutupi nya dengan rambutnya.

"Lagian, Pak Dewa nggak tau situasi banget..."

Tangan Bella beralih lagi untuk memijat pelipisnya. Ia belum keluar kamar sedari bangun tadi. Tentu saja, agar kissmark yang berada di lehernya itu, tidak diketahui oleh kedua orang tuanya.

"Hah~apa gue ganti baju aja, ya? Turtle neck gitu? Kan pasti gerah banget!" Gerutunya.

"Ah, bodo amat! Rambut gue 'kan nutupin ini."

Bella bangun dari duduknya, lalu bergegas turun ke bawah. Tak mungkin ia melupakan sarapannya.

Di lantai dasar, Bella tak menemukan siapapun hingga berhasil membuatnya kebingungan. "Ini pada kemana, dah?"

Kaki Bella membawanya untuk menuju dapur dan melihat Dewa yang tampak sedang memasak disana.

"Kok? Mama sama Papa kemana? Pak Dewa bukannya tadi pergi dulu?"

Merasa ada yang datang, Dewa membalikkan badannya dan tersenyum melihat Bella.

"Kamu udah rapi, ternyata."

Bella enggan menjawab, karena malu dengan senyuman Dewa. "Dia masih sempet-sempet nya nyengir ke gue, anjir!"

"M-Mama sama Papa kemana, Pak?" Tanya Bella duduk di kursi makan.

"Mama sama Papa bantuin tetangga yang mau hajatan. Kamu tau 'kan, yang rumahnya di deket taman." Ucap Dewa mematikan kompor lalu menyiapkan di piring yang dibawa langsung ke meja makan.

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang