DUA BELAS

4.1K 133 0
                                    

Hallo guys!! Ketemu lagi nih sama pasutri yang masih anget-anget.

Udah pada tidur belum? Belum sii pasti  nya, 'kan?

Parkir nya jangan dilupakan ya guys. Kasian tau😣🌟

Happy Reading 💕

–––––

Jam menunjukkan waktu tepat pukul setengah 7 pagi. Matahari masih belum menunjukkan dirinya dengan sempurna, sehingga langit pun terbilang masih cukup gelap.

Bella duduk di kursi yang sepertinya adalah tempat Dewa membaca disini. Ia menjatuhkan kepala nya di meja, dengan tangan sebagai tumpuan nya.

"Harusnya gue barengan besok masuk kuliahnya sama Pak Dewa. Jadi gue nggak se-ngantuk ini." Gumam Bella.

Bella beruntung karena Dewa sudah berada di lantai dasar, yang mungkin sedang menyiapkan sesuatu.

Atau sarapan?

Bella menghela nafas, lalu memijat mata serta keningnya. "Nggak enak juga kalo ketinggalan materi. Ya, kali gue lebih jelek nilai nya dari Amanda."

Ah. Menyebut nama Amanda, Bella merasa rindu dengan sahabatnya itu. Sudah hampir seminggu mereka tak bertatapan langsung, dan hanya mengandalkan chat saja.

Bella bangkit dari duduknya, lalu keluar kamar. "Jangan males, Bel. Lo harus bisa setara sama otak nya suami Lo."

Langkah kaki Bella berjalan menuju dapur, dan matanya melihat Dewa yang sepertinya baru saja selesai menyiapkan makanan. Sekarang lelaki itu tengah menata piring-piring berisikan sarapan itu.

"Kamu mau kuliah?" Tanya Dewa begitu melihat Bella.

Bella mengangguk, lalu mendekat pada Dewa. "Bapak masuk ngajar nya besok? Tapi besok nggak ada pelajaran Pak Dewa."

"Bukannya itu mau kamu, 'ya?"

Bella tersenyum hingga memamerkan gigi nya. 'Tau aja lagi nih orang.'

"Nggak, Pak. Pelajaran Bapak 'kan rada susah, jadi kalo bapak nya kelamaan libur, saya ketinggalan materi."

"Kamu bisa nanya saya. Kapanpun."

Bella tersenyum lagi. "Bapak juga bantuin saya 'kan nantinya?"

Dewa melirik ke arah Bella. "Tergantung tingkat kesulitan yang nggak kamu pahami."

Dalam hati Bella berdecak. Ia pikir, Dewa akan menolongnya disetiap materinya yang selalu setebal buku pelajaran anak hukum.

"Sekarang kamu sarapan dulu. Nanti saya antar ke kampus." Ujar Dewa.

Bella melihat menu yang ada di meja makan itu. Tidak terlalu banyak memang, tapi seakan saat ini adalah jadwal makan siang.

"Saya nggak makan berat Pak, kalo pagi." Ucap Bella, mengelus perutnya. "Takutnya mules."

Dewa mengangguk. "Sebentar."

Dewa kembali lagi ke dapur, dan Bella duduk disana. Bella sejujurnya merasa tidak enak saat melihat bagaimana gesit nya Dewa menyiapkan makan untuknya.

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang