Hello Everyone!! How are you? Good or be better?
Jangan lupa parkirnya 🌟. Biar cerita ini makin banyak dibaca. Promosi juga boleh lah💘
Happy Reading 💕
––––––––––
Sslurrpp!
"Hah~"
Pandangan Amanda bergerak naik, melihat lawan duduk yang diseberang sana yang baru saja menghembuskan nafas berat.
Tangan Amanda mengaduk sebentar jus alpukat nya, lalu ia bertopang dagu. "So? Gimana kerjaan Lo?"
Gadis yang menjadi lawan bicara nya yang tak lain adalah Bella, melirik sejenak sebelum akhirnya menutup wajahnya. "Not bad."
"Kalo iya, kenapa Lo kaya ngeluh gitu? Soal kerja? Or soal pelajaran?"
Bella membuka telapak tangannya, lalu bersedekap dada di atas meja. "Ada yang gue bingung, nih. Tapi, Lo harus benar-benar ngasih gue saran, ye. Awas aja kalo abstrurd."
Temannya itu hanya mengendikkan bahu nya. "Tergantung cerita Lo, lah. Emang, why?"
Mata Bella bergerak untuk melirik kesana-kemari, sebelum akhirnya ia berdehem. "Jadi, di kantor Papa itu, ada orang yang suka sama Pak Dewa."
Alis Amanda berkerut. "Hah? Pak Dewa di kantor bokap Lo?"
"Iya. Gue juga baru tau, ternyata Pak Dewa pun kerja di kantor Papa." Ucapnya. "Jadi Wakil Direktur disana."
"Really?"
Kepala Bella mengangguk. "And, ada yang suka sama dia di kantor."
Amanda pikir, hal itu biasa. Mengingat, banyaknya juga mahasiswi yang menyukai sosok tampan itu. "What's wrong about that? Gue pikir, Lo udah terbiasa."
Kepala Bella menggeleng. "Jadi, yang suka sama gue itu, satu divisi sama gue." Gumamnya. "Dan kita tetangga-an."
"Uhuk-uhuk!"
Bola mata Bella hanya memutar karena reaksi Amanda. "Gue tau Lo pasti kaya gini."
Tangan Amanda bergerak untuk mengusap sebentar bibirnya. "Serius Lo? Wah! Jangan bilang, dia nggak tau kalo Lo itu, istrinya Pak Dewa."
Anggukan kepala Bella, membuat Amanda sedikit berdecak. "Lagian, salah sendiri. Lo bilang apa, soal status Lo sama Pak Dewa?"
"Maksud gue, ke semua orang?"
Bella mengalihkan pandangannya sejenak. "Baru Mba Diva aja sih, yang tau status gue sama Pak Dewa itu, sebatas Kaka-Ade."
"Jadi, namanya Diva?"
"Hm."
Amanda terdiam. Ia pun bingung bagaimana menghadapi situasi Bella saat ini.
Bella mendekatkan dirinya pada Amanda. "Apa menurut Lo, gue bilang Pak Dewa aja?"
"Boleh sih. Biar Pak Dewa bisa jaga jarak juga sama si Diva itu." Saran nya. "Tapi, bukannya emang Pak Dewa tuh always jaga jarak sama semua orang?"
"Gue rasa iya..." Tangan bergerak mengusap wajah nya lagi. "Jadi menurut Lo?"
Amanda menyenderkan punggungnya pada kursi. "Kalo dari gue, mending kasih tau, sih. Maksudnya, kasih tau ke Pak Dewa kalo yang namanya Diva itu, yang satu divisi sama Lo, tetangga kalian, suka sama dia. Jadi, Pak Dewa ada rasa hati-hati kalo ngobrol soal kerjaan. Gimanapun juga, dia karyawan di perusahaan bokap Lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]
Romance[🔞🔞🔞] Follow akun dulu, karena ada beberapa part yang terprivate. Dingin, namun manis. Julukan yang tepat dari Bella Amalia sang 'Vanilla Ice Cream Girl' untuk dosen nya yang tampan bernama Dewa Reynanda. Keterhambatan nya dalam mendekati Dewa ha...