SATU

11.2K 260 2
                                    

Bayar parkirnya sebentar guys🌟
Kita ramein yuk!

Happy Reading💕

–––––

Bella berjalan dengan rasa malas menuju ruang kelasnya. Ini mata pelajaran kedua, dan Bella harus memasuki kelas yang berbeda dalam beberapa lantai gedung ini.

Tentu saja ia lelah. Kalau ada Amanda, ia masih mendingan. Tapi ini? Ia sendirian. Itu dikarenakan Amanda yang berbeda mata pelajaran dengan nya.

Bella memasuki kelas yang berada di lantai 3 gedung kampus nya. Sekedar informasi, Kampus yang Bella tempati itu termasuk dalam jajaran universitas negeri terbaik di Indonesia. Jadi, banyak mahasiswa yang memiliki keambiusan yang kuat.

Sebenarnya, Bella bisa dikategorikan sebagai mahasiswa dengan keambisiusan yang kuat. Hanya saja, dalam waktu tertentu ia akan merasa malas.

Kondisi kelasnya tidak terlalu ramai, itu memudahkan mereka semua untuk fokus belajar. Bella langsung duduk di kursi tengah, agar ia tak terlalu mencolok nantinya.

"Lo Bella, ya?"

Bella menengok ke kanan, melihat seorang lelaki yang bertanya padanya. Bella menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Kenapa?" Tanya Bella.

"Kenalan boleh?" Ujarnya sambil mengulurkan tangannya.

Bella menatap lelaki itu. Seperti nya, lelaki itu adalah seniornya. Dilihat dari gerak-gerik lelaki itu. Bella menyambut uluran tangan itu.

"Bima. Jurusan komunikasi semester akhir." Ucap lelaki bernama Bima itu.

Bella tersenyum lalu mengangguk. "Senior ya?" Tanya Bella.

Bima terkekeh kecil. "Santai aja. Jangan terlalu sering bilang gue senior."

Bella mengerutkan keningnya. "Kenapa?"

Bima menyenderkan punggungnya. "Alay banget sih menurut gue. Gue seakan tua banget kalo dipanggil senior gitu."

Bella tertawa mendengar ucapan Bima. Bukannya menjadi senior itu hal yang diinginkan semua orang? Secara umum, orang akan menyanjung senior bukan?

"Menurut aku, bukannya bagus dipanggil senior? Kan lebih bagus malahan." Ujar Bella.

Bima melihat wajah Bella. "Bagus, sih. Cuma kesannya tua aja. Padahal 'kan umur gue sama lo-lo pada juga gak terlalu jauh."

Bella mengangguk. "Justru aku malah seneng kalo dipanggil senior gitu. Kan keren jadi nya."

Bima terkekeh. "Lo udah jadi senior, 'kan? Ya pasti keren lah."

Bella tertawa kecil. Ia mengakui, merasa tua itu tidak terlalu enak. Hanya saja, ia menyukai jika seseorang memanggilnya senior. Itu seperti mengangkat derajat manjanya.

"Lo gak ada barengan tadi, kesini?" Tanya Bima.

Bella mengangguk. "Temen aku masuk mata kuliah lain. Jadi pisah kelas gitu."

Bima menganggukkan kepalanya. "Jadi, gue bisa dong jadi temen Lo di kelas ini?"

Bella tampak berpikir, lalu melirik pada Bima. "Tergantung mood." Ujarnya sambil tertawa.

Bima ikut tertawa mendengarnya. "Mood Lo lagi bagus 'kan? Jadi lah kalo kita temenan."

Bella tertawa lagi. "Masih dipikirkan dulu."

Dosen pun masuk, menghentikan kegiatan mereka berdua. Kelas pun dimulai, dengan Bima yang selalu tersenyum pada Bella.

***

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang