EMPAT BELAS

3.6K 117 8
                                    

Annyeong Chingu Chingu ya!!!

Siap ramaikan lapak ini? Siap pastinya dong.

Bayar parkirnya dulu dong sayang, biar makin naik yang vote nya🌟💕

Happy Reading 💕

––––––––––

Tangan Bella berkali-kali mengelap keningnya karena peluh yang begitu mengganggunya.

Bukan tanpa sebab Bella berkeringat, saat ini Bella sedang belajar masak mati-matian disaat Dewa pergi keluar sebentar untuk membelikannya eskrim.

Sejak kejadian memasak kemarin, Bella menjadi semangat untuk bisa belajar memasak. Apalagi, masakan Dewa kemarin begitu membuatnya merasakan sensasi nikmat pada makanan.

"Hah~ini gimana, sih?" Tanyanya sendiri.

Bella sebenarnya berniat membuat ayam gebrek. Karena ada sisa ayam yang kemarin, dan kebetulan Bella menginginkan makanan pedas, jadilah ide tersebut muncul.

Ia sudah melihat tutorialnya di internet, namun untuk memotong ayam saja, Bella masih salah posisi.

"Ck! Kenapa sih, gue susah banget buat cerna yang kaya gini? Nggak pelajaran, nggak masak, susah banget nyangkut di otak." Gerutu nya melihat ayam yang terpotong asal.

Bella berteriak kecil seperti orang yang menangis meratapi nasibnya dalam memasak. "hks! Mama! Bantuin Bella dong..."

"Lagian Lo nya juga sih, Bel! Dulu tau nya makan doang tiap emak Lo masak. Gini 'kan sekarang, ribet!" Gerutu nya lagi.

Bella berkacak pinggang, melihat ayam yang acak-acakan. Matanya melirik ke arah ponsel yang masih menayangkan bagaimana proses membuat ayam geprek.

"Ini kalo kaya gini nih, sampe ke terigunya pun bakalan ancur. Ngerepotin Pak Dewa lagi gue jadinya."

Hembusan nafas keluar dari mulut Bella, sebelum akhirnya ia berdecak. "Udah lah bodo amat. Tunggu Pak Dewa aja."

Tangan Bella pun bergerak untuk membereskan ayam-ayam itu, serta beberapa barang yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Kaki jenjangnya membawa Bella menuju ruang depan untuk menonton televisi. Ia melihat ke arah buku pelajarannya, yang belum ia rapikan.

"Mana tugas belum kelar pula." Gumamnya.

Bella pun membaringkan tubuhnya seraya menonton televisi dengan posisi menyamping. "Kasian banget Pak Dewa, nikahnya sama gue."

"Mana banyak insecure nya lagi gue, kalo liat cewek-cewek lain." Ucap Bella sedih.

"Cewek lain pada bisa masak, pinter materi, pinter nyari duit. Lah gue?"

"Kamu pinter bikin orang sayang ke kamu."

Bella segera mengangkat kepalanya, dan segera bangkit begitu melihat Dewa berdiri di dekatnya.

"Pak Dewa." Ucap Bella terkejut. Padahal ia sama sekali tak mendengar suara pintu terbuka.

Apa karena terlalu memusingkan hal sebelumnya?

"Ini buat kamu."
Dewa memberikan satu plastik berisikan beberapa eskrim dan juga dessert.

Bella menatap Dewa dengan puppy eyes nya, berterimakasih pada Dewa. "Makasih, Pak Dewa. Pak Dewa baik banget."

Dewa tersenyum. "Udah belajar nya?"

Bella menggeleng pelan dengan bibir mengerucut. "Belum. Saya pusing liat tulisannya."

Mata Dewa mengarah ke arah dapur, dan melihat beberapa bahan masakan yang ada di meja dapur. "Kamu mau bikin sesuatu?"

HELLO, MY TUTOR! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang