PART 26

239 37 20
                                    

Jungkook menyeringai. "Tubuhmu. Aku meminta tubuhmu sebagai ganti atas kerugianku."

Tiba-tiba saja, Tzuyu merasakan telinganya berdengung mendengar suara gema yang meneriakan kata 'Siaga satu' dari sepenjuru arah. Alarm tanda bahaya itu kini benar-benar berbunyi dengan sangat keras dalam otak Tzuyu.

Meskipun gema teriak itu dengan lantang menyeru untuk segera berlari menjauh, Tzuyu tetap pada tempatnya berdiri semula. Tubuh Tzuyu serasa membeku. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan kini hanya menatap penuh ketakutan pada Jungkook yang semakin melebarkan seringai.

***

"Jadi, bagaimana menurutmu? Bersediakah kau menyerahkan tubuhmu padaku?" Jungkook menatap lekat. Memperlihatkan bahwa ia sedang tidak main-main dengan apa yang baru saja dia ucapkan.

Meski begitu, Tzuyu berusaha terlihat tenang. Ia mencoba abai dengan seringai dan segala raut penuh bahaya yang kini terpatri di wajah Jungkook. "Jangan bercanda, ya! Asal tahu saja, ini sama sekali tidak lucu."  Walau merasa canggung, ia tetap memaksakan diri untuk tertawa.

"Aku memang tidak sedang bercanda." Menyadari tawa canggung penuh kepalsuan yang diperlihatkan Tzuyu, Jungkook pun ikut tertawa. "Aku ingin tubuhmu sebagai ganti rugi." sambungnya kemudian.

Amarah Tzuyu mulai tersulut. "Apa kau sadar apa yang baru saja kau ucapkan? Bagaimana kau bisa mengatakan hal semacam ini dengan sangat mudah?"

"Memangnya kenapa?" Lagi-lagi Jungkook memperhatikan tubuh Tzuyu. Menatap penuh makna dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tanpa raut bersalah, ia pun berujar, "Sepertinya ini juga bukan ide yang buruk, kok."

Sial.

Tatapan, perkataan dan segala tindakan pria ini tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Ini jelas sexual harassment. Jungkook sudah melewati batas. Tzuyu tidak bisa terus-menerus bersabar menghadapi bajingan di hadapannya ini. Jungkook sangat layak untuk diberi pelajaran. Kira-kira hal apa yang sebaiknya harus Tzuyu lakukan untuk membalas tindakan kurang ajar pria ini?

Selagi Tzuyu berpikir keras, pria di hadapannya ini malah terkekeh. Seringai sinis masih terpatri di wajah Jungkook ketika ia membuka mulut untuk bertanya, "Kenapa kau menatapku seperti itu, hm? Kau pasti memikirkan hal yang tidak-tidak, bukan?" Pria ini terus saja mencemooh Tzuyu seakan dirinya sendiri tak memiliki dosa.

Benar-benar tipikal bajingan sialan, bukan?

Kedua tangan Tzuyu kini terkepal erat. Matanya menatap nyalang pada Jungkook yang masih tetap memperlihatkan seringai. Perlahan, seringai itu terganti raut bingung ketika Jungkook mendapati Tzuyu yang melangkah mendekat.

Dengan nafas tersengal akibat terlalu lama menahan amarah, Tzuyu berteriak, "Dasar kau pria amoral!"

Pada detik berikutnya, tanpa aba-aba atau sebuah peringatan terlebih dahulu, Tzuyu meloncat ke arah pria itu. Tangannya terarah pada kepala Jungkook. Menjambak setiap helaian rambut sekuat yang bisa ia lakukan.
Tak ada sedikit keraguan saat ia melakukannya. Pun ketika Tzuyu memutuskan untuk menendang selangkangan Jungkook. Ia mengerahkan seluruh tenaga yang dimiliki agar pria itu merasakan sakit luar biasa.

"Argh, sialan!" raung Jungkook.

Wajah pria itu memerah, tampak benar-benar kesakitan. Namun, Tzuyu tidak akan peduli. Tzuyu akan memastikan semua amarahnya dapat terlampiaskan detik ini juga. Masa bodoh dengan kondisi pria ini nanti.

 IS THIS LOVE? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang