PART 7

537 127 65
                                        


"Aku bilang ...." Tzuyu menjeda sejenak dan mengambil napas gugup. "Aku. Ingin. Kau." Tzuyu menekankan tiga kata itu dengan tujuan agar Jungkook memahami apa yang sebenarnya dia ucapkan sedari tadi.

Sungguh, Tzuyu merasa lelah dengan tingkah Jungkook yang terus menanyakan hal yang sama berulang kali.

"Kau ... kau ingin aku?" tanya Jungkook.

***

Eh?

Tzuyu kembali dilanda kebingungan. Entah ini hanya perasaannya saja atau tadi Jungkook memang terdengar seperti orang linglung saat bertanya.

"Iya, aku ingin kau." Alis Tzuyu mengernyit begitu mendapati ekspresi Jungkook yang terlihat makin bingung. " Lebih tepatnya, aku ingin kau memboncengku ke sekolah." Tzuyu memperjelas maksud dari ucapannya tadi.

Tzuyu merasakan punggung Jungkook yang tadi menegang kini perlahan melemas. Huft, Tzuyu benar-benar tidak mengerti. Sebenarnya apa yang terjadi pada pria ini?

"Jungkook-ah," panggil Tzuyu lirih. "Kenapa kau diam saja? Cepat kayuh sepedanya!" Tzuyu melanjutkan dengan kurang ajarnya, tanpa ingat fakta bahwa ia sedang menumpang pada Jungkook.

"Turun!" ucap Jungkook dingin.

"Aish, cepat kayuh saja sepedanya, sebentar lagi gerbang sekolah akan ditutup."

Mendengar perintah tidak tahu malu yang dilontarkan Tzuyu, Jungkook pun menolehkan kepala. Seketika Tzuyu terkesiap kaget karenanya. Kedekatan mereka membuat Tzuyu dapat melihat dengan jelas ke dalam obsidian Jungkook yang kini tampak lebih kelam dibanding langit malam. Tatapan Jungkook membuat Tzuyu merasa seakan ia telah melakukan sebuah kesalahan fatal. Hal itu jelas membingungkan. Pasalnya, ia tidak tahu kesalahan apa yang telah dibuatnya.


"Turun sendiri atau aku dorong!"

Tzuyu tetap pada pendiriannya. "Aku tidak mau turun," ucapnya tanpa gentar sembari menatap wajah Jungkook.

"Baiklah. Kau sendiri yang memintanya."

Hah?

Tzuyu tentu saja terkejut mendengar ucapan Jungkook. Namun, yang lebih mengejutkan lagi adalah karena seusai mengucapkan hal itu, Jungkook benar-benar mendorongnya dengan paksa dari sepeda.

BRUKK!!!

"Astaga!" teriakan Tzuyu menggelegar begitu tubuhnya tersungkur dengan menyedihkan di tanah.

Sekuat tenaga, Tzuyu mencoba untuk berdiri kembali. Dapat Tzuyu rasakan perih di lutut kanannya. Benar saja, begitu Tzuyu menunduk untuk memperhatikan lututnya, maka tampaklah luka kecil yang dihiasi bercak-bercak darah.

"Jungkook-ah," panggil Tzuyu lirih. "Kau tega sekali. Lihat lututku jadi terluka karena ulahmu!" omelnya.

Tzuyu pikir setelah ia selesai berucap, maka Jungkook akan meminta maaf padanya. Namun nyatanya, Jungkook malah langsung mengayuh sepedanya dan pergi meninggalkan Tzuyu.

"Memangnya apa peduliku?" ucap Jungkook sinis.

Ya, hanya tiga kata itulah yang terucap dari bibir Jungkook sebelum ia pergi. Namun meski hanya berupa sebuah kalimat singkat, tiga kata itu sukses membuat Tzuyu merasa ingin menangis sekencang-kencangnya. Memangnya kesalahan apa yang pernah Tzuyu perbuat hingga Jungkook bisa sebegitu membencinya? Tzuyu rasa ia tak pernah melakukan hal buruk sebelumnya. Selama ini yang Tzuyu lakukan hanyalah mencoba menjalani kehidupan sekolah dengan normal seperti kebanyakan remaja pada umumnya. Benar, hanya itu saja.

Lalu kenapa Jungkook selalu saja memperlakukannya seperti ini?

 IS THIS LOVE? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang