Setelah insiden menegangkan malam sebelumnya, Tzuyu dan Jungkook kembali ke rutinitas mereka—membersihkan aula sekolah. Hanya saja, malam ini terasa berbeda. Ini adalah malam terakhir mereka menjalani hukuman bersama, dan meskipun Tzuyu seharusnya merasa lega, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
Aula tampak sunyi seperti biasanya, hanya suara sapu yang bergesekan dengan lantai yang mengisi ruangan. Tzuyu bekerja dengan diam, pikirannya terus melayang ke kejadian beberapa malam terakhir. Selalu ada Jungkook di sampingnya, entah dengan candaannya yang mengisi kesunyian atau dengan perhatian kecil yang sering membuatnya tersenyum tanpa sadar.
Namun, kenyataan bahwa setelah ini mereka tak akan lagi membersihkan aula bersama menyelimuti Tzuyu dengan perasaan sepi yang sulit ia jelaskan. Dia tidak mengatakan apa pun kepada Jungkook—tidak ingin terdengar aneh atau canggung—tapi di dalam hatinya, ia tahu akan merindukan momen-momen ini.
Jungkook, seperti biasanya, tampak ceria dan penuh energi. Dia sudah menyelesaikan bagian pembersihan papan tulis dan dengan antusias mulai menyapu sisa-sisa debu di lantai.
Sesekali Tzuyu melirik ke arah Jungkook dari sudut mata, dan sebuah senyuman kecil muncul di wajahnya tanpa ia sadari. Meski begitu, hatinya tetap terasa berat. Besok, mereka tak akan punya alasan lagi untuk bertemu setiap malam seperti ini.
Suara sapu yang tiba-tiba berhenti membuat Tzuyu tersentak dari lamunannya. Jungkook berjalan ke arahnya dengan senyum lebar di wajahnya.
"Hei, kamu udah selesai?" tanyanya.
Tzuyu mengangguk pelan, menatap lantai yang baru saja ia pel dengan lebih dari cukup usaha. "Ya, udah beres."
"Bagus!" Jungkook berkata riang sambil menepuk tangan. "Ini malam terakhir hukuman kita. Tzuyu, kita berhasil menyelesaikan semua hukuman ini dengan baik!"
Tzuyu hanya tersenyum kecil, tapi dalam hatinya ada rasa sedih yang sulit ia hilangkan. Meski hukuman ini memberinya kenangan, kenyataan bahwa semua ini akan segera berakhir membuatnya merasa kosong.
Melihat Tzuyu yang tampak lebih pendiam dari biasanya, Jungkook mendekat dengan wajah yang tampak sedikit bingung. "Apa kau baik-baik saja? Rasanya kamu jadi sedikit lebih pendiam malam ini."
Tzuyu mendongak sedikit, terkejut Jungkook menyadarinya. Ia menggeleng pelan dan mencoba tersenyum lagi, kali ini lebih meyakinkan. "Aku cuma capek," katanya singkat, menutupi perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya.
Sayangnya, Jungkook tampak tidak sepenuhnya puas dengan jawabannya. Setelah menatap Tzuyu beberapa detik, sebuah senyuman tiba-tiba muncul di wajahnya.
"Kalau begitu, aku tahu cara yang pas buat merayakan malam terakhir ini. Gimana kalau kita makan tteokbokki? Anggap aja ini pesta kecil-kecilan buat merayakan berakhirnya masa hukuman kita."
Tzuyu terdiam sejenak. Ia tidak menyangka Jungkook akan mengajaknya makan di luar malam ini, terlebih setelah insiden mengerikan kemarin.
Ajakan ceria dan penuh semangat Jungkook tiba-tiba saja melenyapkan rasa berat di dadanya. Tawaran Jungkook terlalu menyenangkan untuk ditolak. Lagi pula, ia ingin menghabiskan sedikit lebih banyak waktu dengan Jungkook sebelum semuanya benar-benar kembali seperti semula.
Akhirnya, Tzuyu menjawab, "Ya, boleh." Kali ini dengan suara yang lebih ceria dari sebelumnya.
*****
Tak lama kemudian, mereka tiba di kedai tteokbokki favorit mereka, tempat di mana mereka sering mampir setelah hukuman. Suasana hangat di dalam kedai langsung menyambut mereka, dan aroma tteokbokki yang menguar membuat perut Tzuyu berbunyi pelan.
Kedai itu, meskipun sederhana, memberikan rasa nyaman yang Tzuyu sukai. Kehadiran Jungkook di sampingnya juga membuat semua terasa lebih menyenangkan.
Mereka memesan dua porsi besar tteokbokki, seperti biasa, dan duduk di meja pojok favorit mereka. Tzuyu memperhatikan bagaimana Jungkook dengan antusias menyusun sumpitnya dan bersiap-siap untuk makan, sementara ia sendiri masih tenggelam dalam pikirannya.
"Jadi, gimana perasaanmu setelah akhirnya terbebas dari hukuman ini?" tanya Jungkook, memecah keheningan di antara mereka.
"Aku nggak tahu. Mungkin aku bakal merindukan ini."
"Merindukan hukuman membersihkan aula" Jungkook sedikit terbelalak, lalu ia tertawa kecil. "Kamu aneh, Tzuyu."
Tzuyu hanya tersenyum. Tentu saja bukan hukuman yang ia rindukan, melainkan kebersamaan mereka. Namun, sekali lagi, ia tidak ingin mengatakannya dengan lantang.
***
Setelah selesai makan, mereka berjalan keluar dari kedai dengan perut kenyang dan hati yang sedikit lebih ringan. Angin malam bertiup lembut, membuat suasana terasa lebih tenang. Tzuyu menatap langit, berpikir tentang bagaimana setelah malam ini, semuanya mungkin tidak akan sama lagi.
Ketika mereka tiba di persimpangan jalan menuju halte, Jungkook berhenti dan menatap Tzuyu.
"Meskipun hukuman kita sudah selesai, aku tetap akan mengantarmu pulang. Kalau kamu mau aku juga akan menemani setiap kali kamu ingin makan Tteokbokki ataupun saat kamu ingin sekadar berjalan-jalan santai karena bosan," ucapnya dengan senyuman kecil di wajahnya.
Tzuyu terkejut mendengar tawaran itu. "Kamu serius?"
"Ya, tentu aja. Kita gak butuh alasan hukuman buat bisa ketemu atau jalan bareng. Aku gak akan tiba-tiba hilang gitu aja, kok."
Kata-kata Jungkook membuat Tzuyu tersenyum lebar. Meski malam ini adalah malam terakhir dari hukuman mereka, ia merasa bahwa ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang lebih baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
FanfictionJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...