Jungkook menarik satu sudut bibirnya ke atas, membentuk sebuah senyum sinis. "Kenapa aku harus memaafkanmu?"
Tzuyu kebingungan sendiri harus menjawab apa. Suara Jungkook terdengar begitu dingin di telinganya, hingga ia merasa otaknya membeku seketika, membuatnya tak bisa berpikir dengan benar.
***
Tzuyu mengepalkan tangannya, mengumpulkan semua keberanian dan menatap Jungkook. "Karena aku tidak bermaksud mengacaukan semuanya," jelas Tzuyu. "Semuanya terjadi begitu saja," lanjutnya untuk meyakinkan Jungkook.
"Disengaja ataupun tidak, kesalahan tetap saja kesalahan."
"Ta-tapi, kau ... kau tidak bisa menyalahkanku begitu saja." Tzuyu menjawab dengan nada terbata, "Jimin juga ikut andil dalam hal ini." sambungnya dengan suara yang mulai gemetar.
"Apa kau sebegitu bodohnya?! Kau masih gak sadar kalau semuanya adalah kesalahanmu sendiri?! Kecerobohanmu, itu adalah inti masalah ini, sialan!" bentak Jungkook.
Dibentak seperti itu tentu saja membuat Tzuyu ketakutan. Tubuh Tzuyu gemetaran tak karuan. Ia terlalu takut, hingga ia kehilangan kata-katanya untuk membalas ucapan Jungkook. Bahkan hanya untuk sekedar menatap Jungkook saja ia tidak berani sekarang.
Sementara Jungkook yang menyadari ketakutan Tzuyu malah berucap, "Ya, Chou Tzuyu, tidak taukah kau seberapa keras aku bekerja untuk ini?! Apa kau pikir anak-anak OSIS yang lain datang ke sekolah di pagi-pagi buta hanya untuk dicemooh oleh semua orang karena kecerobohanmu?!" tanya Jungkook sinis. "Kau terlalu tolol untuk bisa mengerti hal ini," sambungnya lagi.
Ucapan Jungkook yang disertai seringaian sinisnya itu sukses membuat Tzuyu bungkam.
Jungkook benar.
Memang tidak ada alasan untuk pria itu memaafkan Tzuyu. Semua orang sudah bekerja keras untuk hari ini, tapi Tzuyu malah dengan bodohnya mengacaukan segalanya.
Seperti yang Jungkook katakan tadi, semua masalah ini memang bermula dari dirinya. Kekacauan ini tidak akan terjadi, bila saja ia datang tepat waktu. Seberapa keraspun ia menyangkalnya, semua fakta ini tidak akan berubah.
"Gadis bodoh," hina Jungkook pada Tzuyu yang masih terdiam. Jungkook membalikkan badannya, melanjutkan kembali langkah yang tadi sempat terhenti diiringi oleh anggota-anggota OSIS lain.
Sementara itu, Tzuyu masih terdiam. Deretan kalimat ejekan yang dilontarkan Jungkook padanya tadi masih terngiang di dalam pikirannya. Namun, tak seperti yang terjadi tadi pagi, di mana ia langsung menangis dengan begitu mudah, terlebih setelah kepergian Jungkook, kali ini Tzuyu hanya diam. Ia hanya menatap punggung Jungkook yang perlahan bergerak menjauhinya.
Tzuyu terlalu lelah untuk menangisi semua kemalangannya ini. Demi Tuhan, Tzuyu tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia dengan tingkat keidiotan segila ini.
Seseorang menepuk bahu Tzuyu, menyadarkan ia dari lamunannya.
"Jangan terlalu di ambil hati!" hibur Taehyung disertai senyuman di wajahnya.
"Maaf," Kali ini Jimin yang berbicara. "Semuanya terjadi karena kesalahanku." sesalnya tulus, sebelum akhirnya ia pergi menyusul rombongan Jungkook yang sudah agak jauh, kemudian diikuti oleh Taehyung yang sesekali berbalik dan tersenyum pada Tzuyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
FanfictionJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...