Tzuyu menelan ludah. "A-apa? Kau mau bilang apa?" Ia bertanya dengan gagap.
"Sebenarnya aku ..." ucapan Jungkook terjeda, tapi tatapan lekatnya masih tertuju pada Tzuyu. Kemudian ia segera melanjutkan, "Sebenarnya .... aku kelaparan."
Pengakuan Jungkook membuat Tzuyu ternganga. Sungguh, Tzuyu tidak menduga akan mendengar kalimat semacam ini.
***
Tzuyu menatap bosan pada sekelilingnya. Saat ini mereka tengah berada di kedai Tteokbokki yang kata Jungkook adalah kedai favoritnya. Tempat ini tidak begitu ramai. Entah karena malam yang sudah mulai larut. Atau mungkin juga karena memang tidak banyak yang mengetahui kedai ini.
Tzuyu sempat berekspetasi tinggi ketika Jungkook bersikeras memaksa untuk makan di kedai ini. Namun, sekarang dia merasa sangsi pada pilihan Jungkook.
Tzuyu menyilangkan tangan, kemudian kembali menatap Jungkook yang berada di seberang meja.
"Kenapa ekpresimu begitu?" tanya Jungkook.
"Kau yakin makanan di sini enak?"
Jungkook yang duduk di seberang meja tersenyum. "Tentu saja, Tteokbokki di sini adalah yang terbaik. Kamu akan menyukainya, percayalah."
"Kamu tahu, awalnya aku tidak ingin mentraktirmu. Kamu memaksa untuk ke sini."
Jungkook mengangguk sebagai respon. "Kamu akan sepenuhnya berterima kasih karena telah kupaksa kemari." Dia bersandar di kursi, menautkan kedua tangan di atas meja dengan santai sembari tersenyum. Kemudian, ia menoleh ke arah pelayan yang mengantarkan dua porsi tteokbokki ke meja mereka.
Setelah berterima kasih pada pelayan, Jungkook langsung meraih sumpit. "Nah, sekarang saatnya kita melahap Tteokbokki ini!" Ia tersenyum, wajahnya sumringah sekali, bak anak kecil yang baru saja diberi hadiah mainan baru. Hampir saja dia menyuapkan Tteokbokki ke mulut, tapi gerakan tangannya terhenti ketika ia melihat Tzuyu yang masih bergeming.
"Hei Chou Tzuyu, kau tidak ingin mencicipinya?"
"Kau bisa mulai lebih dulu."
"Mana bisa begitu. Tidak sopan jika aku mulai lebih dulu sementara orang yang mentraktirku belum makan sedikitpun."
Tzuyu menghela napas, segera dia meraih sumpit dan memasukkan potongan Tteokbokki ke mulut. Ia mengunyah dengan perlahan. Namun, semua itu terhenti ketika ia menyadari Jungkook yang mengamati setiap gerakannya dengan seksama. Tingkah Jungkook itu hampir saja membuat Tzuyu tersedak.
Entah apa yang dipikirkan pria itu hingga kemudian dia dengan sigap memberikan air minum pada Tzuyu. "Kau baik-baik saja?"
Tzuyu tidak mengeluarkan sepatah katapun. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban. Dalam hati ia terheran dengan sikap Jungkook. Tumben sekali pria ini baik padanya.
Segera setelah Tzuyu menandaskan minuman yang tadi diberikan padanya, Jungkook pun bertanya, "Bagaimana rasanya? Apa kau suka?"
"Ini lumayan."
"Benar bukan kataku, Tteokbokki di sini memang enak. Mungkin lain kali kau harus mentraktirku lagi."
Pria itu tersenyum sangat lebar. Hal ini membuat satu kesadaran muncul di benak Tzuyu. Hah, pantas saja Jungkook jadi tiba-tiba perhatian. Ternyata itu hanya akal-akalannya saja supaya bisa dapat makan gratis lagi. Manusia memang tidak akan berubah.
Namun, setelah dipikirkan, jalan terbaik untuk menyelesaikan perselisihan adalah dengan berbicara secara terbuka dan jujur. Komunikasi yang baik bisa membantu menemukan titik temu dan memahami perspektif masing-masing pihak. Selain itu ketenangan dan sikap toleran adalah kunci untuk memperbaiki hubungan. Karenanya, alih-alih mempermasalahkan harapan Jungkook, Tzuyu akan menyetujuinya. Ia ingin mencoba berdamai dengan pria ini.
"Aku setuju." ucap Tzuyu. "Lain kali, aku akan mentraktirmu lagi. Ayo kita makan Tteokbokki di sini nanti."
Sebuah senyuman merekah di bibir Tzuyu yang kemudian disambut Jungkook dengan tatapan hangat. Keduanya pun lanjut bicara, kali ini obrolan mereka terasa lebih santai dari biasanya. Tidak ada perdebatan atau argumen yang sengit. Hanya ada pemahaman dan kompromi. Mereka hanya berbagi cerita sambil menikmati makanan. Sesekali sebuah candaan ringan juga terlempar di antara mereka.
Perlahan tapi pasti, suasana canggung yang biasa hadir di antara mereka mulai mencair. Hal ini membuat Tzuyu merasa nyaman. Ia bahkan melupakan fakta bahwa saat ini malam sudah semakin larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
FanfictionJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...