PART 32

93 21 6
                                    

Tzuyu mengangkat alis, sedikit terkejut dengan usul itu. "Apa maksudmu?"

"Masa tidak paham, sih? Maksudku kita kabur dari sini. Tidak perlu membayar." bisik Jungkook lagi.

***

"Wah, kau sudah gila, ya?"

"Itu satu-satunya solusi yang kita miliki saat ini."

"Tapi ..."

"Sudahlah. Ayo lakukan saja! Kita bisa membayar dan menjelaskan semua pada penjualnya besok." ucap Jungkook.

Tzuyu menggelengkan kepala, merasa ragu akan usul Jungkook. Namun, situasi ini memaksanya berpikir cepat. Di bawah tekanan waktu dan ketakutan akan konsekuensi yang menanti mereka, ide gila itu entah mengapa tiba-tiba terasa masuk akal. Dalam kebingungan yang meliputi, ia sadar hanya satu hal yang bisa dilakukan-kabur dari situasi ini sebelum semuanya semakin buruk.

Jungkook berdiri dari kursi, lalu bergerak menghampiri Tzuyu. "Kau mau atau tidak?" tanyanya.

Sejenak Tzuyu memandang Jungkook, keraguan masih memenuhi pikirannya, tapi ia tahu bahwa ia harus segera memutuskan. Karena itu meski rasa ragu masih menyelimutinya, Tzuyu akhirnya mengangguk. "Baiklah, mari kita lakukan."

Dengan pikiran yang masih diliputi kegelisahan, Tzuyu menyetujui usul Jungkook untuk melarikan diri, meninggalkan semua masalah yang ada saat ini. Dalam hati ia berharap bahwa keputusan ini tidak akan disesalinya nanti.

Segera setelah itu, Jungkook langsung menggenggam tangan Tzuyu, menariknya perlahan, menandakan bahwa mereka akan segera kabur dari kedai Tteokbokki itu. "Ayo kita pergi!"

Mereka mengambil napas dalam-dalam, lalu, dalam hitungan detik, mereka berdua berlari secepat mungkin menjauh dari kedai itu.

Ahjumma penjual Tteokbokki yang melihat aksi mereka segera berteriak dengan suara melengking, "Hei! Kalian belum bayar!"

Ahjumma itu berusaha mengejar, tapi Tzuyu dan Jungkook tidak menghiraukan panggilan tersebut. Mereka terus berlari dengan cepat tanpa menoleh ke belakang, detak jantung mereka berpacu secepat langkah kaki mereka, sementara malam yang sunyi terasa seperti bersekongkol menyembunyikan aksi mereka.

Mereka berlari melewati gang-gang sempit, melewati toko-toko kecil, dan akhirnya tiba di sebuah taman yang sepi. Ketika berada di dekat sebuah ayunan, langkah mereka terhenti. Tzuyu segera mendudukkan diri di atas ayunan tersebut, mengistirahatkan tubuh, serta menenangkan pikirannya.

"Astaga, aku tidak percaya kita benar-benar kabur seperti itu," ucap Tzuyu. Napasnya masih terengah, tapi entah kenapa ia malah tertawa. "Kita benar-benar melakukannya."

Sembari berusaha mengatur napas, Jungkook mengangguk. "Hm, iya."

"Tapi besok kita harus kembali dan menyelesaikan semuanya. Aku tidak ingin merasa bersalah terus-menerus pada Ahjumma itu." ucap Tzuyu.

Jungkook kembali mengangguk. "Benar. Ini bukan sesuatu yang benar untuk dilakukan. Sama sepertimu, aku juga tidak ingin hidup dengan rasa bersalah."

"Dan kita juga bisa memesan Tteokbokki lagi di sana besok. Aku suka rasa Tteokbokki mereka." Tzuyu tersenyum kecil. "Jangan khawatir aku yang akan membayar Tteokbokkinya. Baik itu untuk yang malam ini ataupun untuk Tteokbokki yang akan kita pesan besok," lanjutnya kemudian.

Sebuah senyuman terpatri di wajah Jungkook sebagai respon atas tawaran Tzuyu. "Ya, aku setuju."

Setelah berucap demikian, Jungkook ikut mendudukkan dirinya di ayunan yang bersampingan dengan Tzuyu. Mereka duduk dalam diam, merasakan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan setelah pelarian mendebarkan yang mereka lakukan. Meski menyadari bahwa mungkin akan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka besok, tapi Tzuyu merasa lega. Bagaimanapun juga, setidaknya malam ini satu masalah telah berhasil diselesaikan.

Di tengah keheningan malam itu, Tzuyu dan Jungkook saling bertukar pandang, tidak ada kata-kata yang terucap, tapi Tzuyu tahu bahwa momen ini akan menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan bagi mereka

 IS THIS LOVE? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang