PART 10

505 113 55
                                    

Segera setelahnya, Tzuyu merobek bagian belakang bukunya. Lalu ia melipatnya dengan cekatan hingga membentuk sebuah pesawat kertas. Selanjutnya, adegan klise layaknya cerita teenfiction yang sering kalian jumpai di wattpad pun terjadi. Tzuyu menerbangkan pesawatnya ke arah Jungkook.

Pesawat itu berhenti tepat di meja Jungkook, membuat teriakan nyaring Tzuyu seketika menggema di ruangan tersebut. "Heol, Jinjja Daebak!"

Tak berselang lama, suara teriakan yang tak kalah nyaringnya pun terdengar. "Sedang apa kau?!"

Di tengah-tengah suara teriakan dengan volume memekakan telinga yang saling bersahut-sahutan tersebut, Jungkook malah tampak kebingungan. "Ini apaan sih?" gumamnya.

***

Jungkook menatap bingung pada benda yang terletak di atas mejanya. Ia mengamati benda yang tak diketahui asal-usulnya itu dengan seksama. Keributan yang terjadi pun tak ia hiraukan. Otak Jungkook sibuk memikirkan perihal pesawat kertas yang kini tergeletak di mejanya.

Jungkook meraih pesawat kertas tersebut dan mengangkatnya hingga sejajar dengan matanya, "Ini apaan sih?"

Tidak, jangan berpikir bahwa Jungkook sebodoh itu hingga tak tahu tentang benda bernama pesawat kertas. Jungkook hanya bingung tentang maksud dan tujuan dari si pengirim pesawat kertas tersebut.

Puas meneliti pesawat kertas itu, Jungkook pun membedahnya. Jungkook membuka setiap lipatan dengan tingkat kehati-hatian ekstra hingga ia menemukan secuil ucapan maaf yang ditulis dengan begitu jelek di dalamnya. Seketika saja rasa penasarannya terhadap si pengirim pesawat kertas pun terjawab.

"Hei, Chou Tzuyu, cepat jawab! Ada apa hingga kau berteriak seperti itu di tengah jam pelajaran yang masih berlangsung?"

Nada suara setinggi satu oktaf yang baru saja diteriakan oleh Jinyoung Ssaem membuat Jungkook tergerak untuk mengetahui keributan macam apa yang sedang terjadi di kelasnya saat ini. Jungkook menolehkan pandangannya ke samping. Lebih tepatnya ke arah Tzuyu yang kini sedang ditatap penuh penghakiman oleh Jinyoung Ssaem.

Ya, tidak salah lagi. Tzuyu adalah si pelaku pengirim pesawat kertas tadi. Mendadak firasat Jungkook pun menjadi tidak enak karenanya.

Semua praduga negatif Jungkook pun terbukti ketika Tzuyu berkata, "Itu Ssaem ... Aku berteriak kegirangan karena berhasil menerbangkan pesawat kertas dengan tepat ke meja Jungkook."

Shibbal!

Jungkook pasti akan ikut terseret dalam kasus yang Tzuyu ciptakan. Ia akan dihukum oleh Jinyoung Ssaem karena pernyataan Tzuyu tadi.

"Ssaem, aku sama sekali tak ada hubungannya dengan keributan ini."

"Tak usah berkilah! Pesawat kertas yang kau pegang adalah bukti nyata keterlibatanmu." ucap Jinyoung Ssaem yang membuat Jungkook mendengus kesal.

Sementara Jungkook frustasi memikirkan nasibnya, Tzuyu malah manggut-manggut membenarkan teori Jinyoung Ssaem. Gezz, seketika Jungkook merasa ingin menguliti Tzuyu hidup-hidup. Dia benar-benar menyebalkan.

Dasar biang masalah!

***

Di tempat inilah Jungkook sekarang, berdiri dengan kedua tangan terangkat di depan pintu kelasnya yang seakan menertawai kesialan Jungkook hari ini.

"Jungkook-ah, apa kau menerima permintaan maafku?"

Aish, pertanyaan itu lagi!

Jungkook rasanya sudah muak mendengar Tzuyu terus-menerus mengulang pertanyaan yang sama sedari tadi.

"Tidak," tegas Jungkook.

Tzuyu memasang muka melas. Lalu dia menggeser tubuhnya mendekati Jungkook. "Ayolah Jeon Jungkook! Maafin aku, ya." Tak lupa juga Tzuyu perlihatkan puppy eyesnya andalannya. "Maafin dong, please!"

Jungkook tidak begitu paham apa yang tengah terjadi, satu-satunya hal yang ia tahu adalah fakta bahwa detak jantungnya lebih cepat daripada biasanya. Ada sesuatu yang aneh dengan jantungnya. Jungkook bahkan tak tahu cara mendeskripsikan apa yang ia rasakan saat ini.

 IS THIS LOVE? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang