"Iya, tentu saja begitu." Tzuyu menganggukan kepala sebelum ia lanjut bertanya, "Jadi, sepertinya tidak ada yang harus dipermasalahkan lagi, 'kan?"
Tidak ada jawaban yang terdengar atas pertanyaan tersebut. Jungkook hanya terdiam dan menatap lurus pada Tzuyu. Untuk sesaat, suasana terasa hening. Hingga dengan tiba-tiba saja, gelak tawa Jungkook memecah kesunyian itu. Tzuyu yang merasa tidak ada hal lucu pun hanya bisa menautkan alis sembari memasang raut penuh kewaspadaan. Dalam hatinya Tzuyu berharap semoga Jungkook tidak sedang kemasukan arwah hantu nyasar.
***
Setelah menit-menit panjang yang ia habiskan dengan menyaksikan tawa Si Ketua OSIS laknat, kini Tzuyu harus melihat pandangan penuh cemohan Jungkook yang tertuju padanya.
Dengan seringai terbentuk di wajah, Jungkook bertanya, "Bagaimana bisa kau berpikir seperti itu, Chou Tzuyu?" Suara itu teralun pelan, tapi cukup untuk membuat Tzuyu kehilangan rasa percaya diri untuk menjawab.
Namun, meski ia sempat diliputi keraguan, Tzuyu akhirnya tetap memberanikan diri untuk berkata, "Memangnya kenapa? Kemarin aku melakukan tugas bersih-bersih sendirian. Sementara hari ini, kau yang melakukannya sendirian. Jelas sekali bahwa ini sangat adil."
Wajah Jungkook masih saja dihias dengan seringai. Sementara itu, ekpresinya kian mendingin. "Di saat aku bekerja keras demi menjamin kelancaran upacara penerimaan siswa baru, kau malah mengacaukannya. Apa kau pikir ini adil jika aku ikut dihukum juga?"
"Hei, Jeon Jungkook! Sebaiknya ungkapkan keluhanmu itu pada Sihyuk Ssaem selaku pemberi hukuman. Ini tidak akan berguna jika kau hanya mengeluh padaku," hardik Tzuyu.
"Tentu saja itu akan berguna."
"Tidak mungkin." Tzuyu tertawa mencemooh.
"Setidaknya kau bisa menjadi lebih sadar diri." Kalimat itu terjeda, perhatian pria itu kini teralihkan pada tubuh Tzuyu. Jungkook memindai setiap lekukan tubuh Tzuyu, menatap dari atas ke bawah seakan sedang memberi nilai pada tubuh Tzuyu. "Mungkin aku juga bisa mendapat sedikit keuntungan lain darimu," sambungnya kemudian.
Merasakan aura berbahaya itu, tubuh Tzuyu beringsut mundur dengan refleks. Ia memeluk tubuh sendiri dengan waspada. Wajah Tzuyu menatap cemas pada Jungkook yang kini terkekeh karena melihat pola tingkahnya.
Setelah menelan ludahnya gugup, lantas Tzuyu bertanya, "Ke-kenapa kau menatapku seperti itu?"
Berbeda dengan Tzuyu yang nampak panik, Jungkook malah berucap dengan santai. "Oh, aku hanya sedang memikirkan bayaran untuk kerugian dari setiap masalah yang kau sebabkan padaku." Ia bahkan tersenyum di akhir kalimatnya.
"Apasih maksudmu?"
"Kau pasti mengerti apa yang kumaksud, bukan?"
"Memangnya apa, sialan?"
Jungkook menyeringai. "Tubuhmu. Aku meminta tubuhmu sebagai ganti atas kerugianku."
Tiba-tiba saja, Tzuyu merasakan telinganya berdengung mendengar suara gema yang meneriakan kata 'Siaga satu' dari sepenjuru arah. Alarm tanda bahaya itu kini benar-benar berbunyi dengan sangat keras dalam otak Tzuyu.
Meskipun gema teriak itu dengan lantang menyeru untuk segera berlari menjauh, Tzuyu tetap pada tempatnya berdiri semula. Tubuh Tzuyu serasa membeku. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan kini hanya menatap penuh ketakutan pada Jungkook yang semakin melebarkan seringai.
![](https://img.wattpad.com/cover/147153292-288-k473046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
Fiksi PenggemarJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...