Saat tiba di aula, Tzuyu mendapati ruangan itu cukup gelap, hanya diterangi oleh beberapa lampu yang menyala redup. Hawa dingin mulai merambat di kulit, membuat Tzuyu segera merapatkan jaket. Pandangan Tzuyu telah beredar ke sekeliling aula, tapi tidak ada tanda-tanda kehadiran Jungkook.
Tzuyu mengeluarkan ponsel, melihat jam. "Apa Jungkook terlambat, ya? Atau dia memang sengaja tidak datang untuk membuatku melakukan hukuman ini sendirian lagi." gerutunya.
Dengan sedikit enggan, Tzuyu mengambil sapu dan mulai bekerja. Suara sapuan yang menggema di aula kosong menambah rasa kesepiannya. Namun, tak lama kemudian, pintu aula berderit terbuka, memecah kesunyian. Tzuyu langsung menoleh dan melihat Jungkook masuk, santai seperti biasa, sambil membawa dua kantong plastik besar.
"Maaf karena aku agak telat," kata Jungkook sembari meletakkan kantong plastik tersebut di salah satu bangku aula. "Tapi aku bawa sesuatu biar malam ini gak terlalu membosankan."
Tzuyu menatapnya dengan alis terangkat. "Kau bawa apa?"
Jungkook tersenyum lebar, lalu mulai mengeluarkan isi dari kantong plastik tersebut-beberapa bungkus cemilan dan minuman soda. "Aku pikir, kita bisa bikin hukuman ini lebih seru."
Tzuyu menatap cemilan yang diletakkan Jungkook tatapan bingung. "Kau tahu ini bukan acara piknik, kan? Kita harus menyapu dan mengepel lantai aula, bukan memakan cemilan dan bersantai."
Jungkook tertawa kecil. "Santai saja, setelah semua kerja keras yang akan kita lakukan, nanti kita pasti akan lapar. Lagipula, siapa yang bilang hukuman harus menyedihkan?"
Kepala Tzuyu menggeleng, senyuman mengembang begitu saja di bibirnya. Meski merasa sedikit kesal, ia tak bisa memungkiri bahwa ide cemilan itu terdengar menyenangkan. Setelah membersihkan aula nanti, dia memang pasti akan butuh tambahan energi. "Baiklah," katanya sambil menghela napas, "tapi kita selesaikan pekerjaan dulu, baru boleh makan cemilan."
"Tentu saja." Jungkook mengangguk lalu mulai menyapu di sisi lain aula.
Setelah beberapa saat, aula mulai tampak bersih. Tzuyu menghela napas lega saat mereka akhirnya bisa duduk dan menikmati cemilan yang dibawa Jungkook.
"Makasih, ya, buat cemilannya," kata Tzuyu sambil membuka kemasan keripik. "Untunglah kau membawanya. Aku merasa hampir mati kelaparan setelah membersihkan aula ini."
Suara tawa Jungkook langsung mengudara begitu mendengar ucapan Tzuyu. "Tidak masalah." balasnya
Tawa dan obrolan mereka kemudian mengisi setiap sudut aula yang kosong, seolah-olah mengusir dinginnya malam di luar.
"Oh, iya," tiba-tiba Jungkook mengingatkan, "setelah ini kita masih punya misi lainnya."
Kening Tzuyu berkerut. "Misi?" Sejenak ia tampak berpikir, sebelum akhirnya melanjutkan, "Oh aku ingat. Kita harus bayar hutang di kedai tteokbokki 'kan?"
"Iya, benar." Jungkook mengangguk. "Jangan sampai aku di blacklist di sana gara-gara lupa bayar. Aku sudah lama berlangganan di sana. Itu benar-benar kedai Tteokbokki favoritku." sambungnya.
Tzuyu balas mengangguk sambil tersenyum lebar. Setelah membereskan sisa cemilan, mereka melangkah keluar bersama-sama, menuju kedai tteokbokki dengan langkah yang ringan.
Sepanjang perjalanan, suasana malam yang seharusnya dingin justru terasa hangat dengan canda tawa dan obrolan tak berujung. Tzuyu sesekali melirik ke arah Jungkook, merasa ada sesuatu yang berbeda. Ada sesuatu yang tak bisa ia definisikan, tapi satu hal yang jelas adalah ia merasa hukuman malam ini ternyata jauh lebih menyenangkan dari yang ia duga. Cukup menyenangkan hingga membuat Tzuyu terus tersenyum tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
FanfictionJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...