PART 38

66 22 5
                                    

Hari itu sekolah dimulai seperti biasa, tapi suasana berubah total ketika sebuah berita menyebar dengan cepat di antara para siswa. Dalam hitungan menit, berita tentang pembunuhan berantai yang terjadi tidak jauh dari lingkungan sekolah mulai menjadi topik pembicaraan di setiap sudut. Bisik-bisik penuh kekhawatiran terdengar, dan ekspresi cemas menghiasi wajah banyak orang.

Di kantin, Tzuyu duduk bersama Irene sambil menikmati makan siang mereka. Namun, perhatiannya teralihkan ketika dia mendengar potongan-potongan percakapan dari meja lain tentang pembunuhan yang terjadi tadi malam.

"Kau dengar? Korban ketiga ditemukan tidak jauh dari sini," salah seorang siswa berbisik.

"Benarkah? Aku dengar korbannya adalah seorang gadis SMA..."

Pikiran Tzuyu mulai berkecamuk. Meskipun dia tidak mengenal satu pun korbannya, berita ini tetap mengejutkan baginya. Keheningan sesaat melanda kantin, sebelum riuh kembali terdengar saat siswa-siswa mulai membahasnya lebih lanjut. Ketakutan makin meresap di antara mereka.

Tiba-tiba Tzuyu merasakan kehadiran yang familiar di belakangnya. Jungkook baru saja masuk ke kantin, dan tanpa menunggu lama, dia langsung menuju ke arah meja Tzuyu dan Irene setelah sebelumnya mengambil makan siangnya.

"Sudah dengar tentang berita itu?" Jungkook bertanya dengan nada serius setelah duduk di sebelah Tzuyu, matanya penuh kekhawatiran.

Tzuyu mengangguk. "Ya... rasanya mengerikan. Semua orang membicarakannya."

Jungkook menghela napas panjang, menatap nampan berisi makan siangnya tanpa minat. "Kau baik-baik saja?"

Tzuyu tersentak mendengar perhatian Jungkook yang terkesan tulus. "Aku baik-baik saja. Hanya merasa sedikit cemas."

Irene memandang mereka berdua sebentar sebelum memilih fokus pada makanannya, tampaknya tidak ingin terlalu terlibat dalam percakapan mereka.

Selama beberapa menit berikutnya, suasana terasa aneh. Tzuyu merasakan sesuatu yang berbeda pada dirinya. Sementara percakapan tentang pembunuhan di sekitarnya terus berlanjut, pikirannya justru beralih ke hal lain—ke kedekatannya dengan Jungkook yang entah sejak kapan mulai terasa begitu alami. Selalu ada rasa nyaman setiap kali Jungkook berada di dekatnya, tapi sekarang, ada juga perasaan asing yang perlahan mulai muncul, perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Ketika Jungkook tanpa ragu menggeser tubuhnya lebih dekat ke arahnya  jantung Tzuyu berdebar sedikit lebih cepat. Meskipun tak ada percakapan romantis di antara mereka, kehadiran Jungkook di dekatnya saja sudah cukup untuk membuat hati Tzuyu bergetar.

Tzuyu mulai menyadari bahwa dirinya semakin menikmati kebersamaannya dengan Jungkook. Namun, perasaan ini tidak sepenuhnya membuat ia nyaman. Ada keraguan dan kecemasan, terutama mengingat bagaimana hubungannya dengan Jungkook dulu.

Tiba-tiba seorang gadis lewat sambil tersenyum dan melambai ke arah Jungkook. Tzuyu tak mengenalnya, tapi reaksi Jungkook yang membalas senyum itu dengan riang tiba-tiba menimbulkan rasa aneh dalam hatinya. Tzuyu tak menyukai senyum itu, terlebih cara gadis itu menatap Jungkook seolah-olah mereka memiliki hubungan dekat. Sebuah rasa yang tak pernah ia tahu sebelumnya mulai merayap masuk ke dalam dirinya.

Jungkook yang tak menyadari perubahan ekspresi Tzuyu, tetap asyik dengan percakapan ringannya dengan gadis yang barusan dipanggilnya Lisa itu. Di sisi lain, Tzuyu merasa pikirannya sudah terlalu jauh melayang—bukan lagi memikirkan pembunuhan atau sekolah, tapi tentang bagaimana perasaannya terhadap Jungkook telah berubah begitu cepat.

Dia ingin mengabaikan rasa cemburu ini. Dia ingin meyakinkan dirinya bahwa Jungkook hanya teman biasa, tak lebih dari itu. Namun, bagaimana jika perasaan ini lebih dari sekadar persahabatan?






 IS THIS LOVE? (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang