"Jangan terlalu diambil hati!" hibur Taehyung disertai senyuman di wajahnya."Maaf." Kali ini Jimin yang berbicara. "Semuanya terjadi karena salahku." Sesalnya tulus, sebelum akhirnya ia pergi menyusul rombongan Jungkook yang sudah agak jauh, kemudian diikuti oleh Taehyung yang sesekali berbalik dan tersenyum pada Tzuyu.
***
Sinar matahari mulai terasa terik, Jungkook merasa gerah karenanya. Udara yang sudah mulai terasa agak panas membuat keringat mengucur deras dari dahi Jungkook. Jungkook melirik jam tangannya sekilas.
Sial.
Jungkook langsung mengumpat setelah memperhatikan jarum jam di tangannya. Sudah dapat dipastikan bahwa saat ia tiba nanti, pintu gerbang Sekolah sudah ditutup.
Segera saja Jungkook mempercepat kayuhan di sepedanya. Berharap bisa tiba di Sekolah tepat waktu, meski itu mustahil.
"Ya, Jeon Jungkook!"
Mendadak Jungkook menginjak pedal rem sepeda, ketika suara teriakan nyaring seseorang terdengar di telinganya. Jungkook menolehkan kepala ke arah asal suara, berharap bisa mengetahui siapa orang gila yang mampu berteriak dengan volume suara setinggi itu, hingga membuat Jungkook merasa gendang telinganya akan pecah saat ini juga.
Ya, Tuhan.
Jungkook tidak bisa tidak kesal saat ia mendapati siapa orang gila itu. Ya, siapa lagi jika bukan Chou Tzuyu.
Gadis itu berlari ke arahnya. "Wah, beruntungnya aku hari ini," seru Tzuyu dengan senyum yang merekah di wajahnya.
Sontak Jungkook yang mendengarnya mengernyitkan alis. "Apanya yang kau maksud dengan untung?! Sepuluh menit lagi dari sekarang pintu gerbang sekolah akan ditutup. Itu jelas bukan hal baik, jika otakmu masih berfungsi!" sarkas Jungkook.
Jungkook pikir itu bukanlah hal yang patut untuk disyukuri, mengingat hanya akan ada dua opsi nanti, yaitu; pertama, Kembali ke rumah yang tentu saja akan membuat absensi kehadirannya kotor, berikut menerima omelan ibunya yang akan terus berlangsung selama seharian penuh, atau opsi kedua, masuk ke sekolah dengan konsekuensi menerima hukuman yang tidak berperikemanusiaan. Aish, entah itu opsi pertama ataupun opsi kedua, semua sama saja. Pada akhirnya itu hanya akan merepotkan Jungkook.
Namun, otak makhluk di hadapan Jungkook ini sepertinya memang bermasalah. Bahkan setelah mendengar ucapan pedas Jungkook tadi, Tzuyu masih saja menampakan senyuman cerianya. "Jelas aku beruntung!"
Jungkook tentu saja kebingungan mendengar penuturan Tzuyu." Apa maksudmu?" Jungkook bertanya dengan kedua alis yang bertaut.
Jarak meraka berdua kini sudah begitu dekat. Wajah Tzuyu hanya berjarak beberapa sentimeter dari wajah Jungkook, sehingga Jungkook bisa mendengar dengan sangat jelas suara tarikan napas Tzuyu yang tersengal-sengal. Sembari menatap Jungkook, gadis itu pun berucap pelan, "Karena aku bertemu denganmu."
Hah?
Pupil mata Jungkook seketika membesar. Apa yang dikatakan Tzuyu jelas membuatnya terkejut.
Sebenarnya apa maksud dari ucapan gadis ini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
FanfictionJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...