Walau dilanda gugup, Tzuyu mencoba untuk tetap terlihat tenang. Ia memamerkan senyum palsu, lantas kemudian berucap, "Tenang saja, aku tidak akan kabur. Aku bukan tipe yang suka lari dari tanggung jawab."
"Ah, jadi begitu ya." Jungkook menganggukan kepala seakan mempercayai penuturan Tzuyu. Namun, sedetik kemudian, dia menatap sinis pada Tzuyu. "Jika bukan lari dari tanggung jawab, lalu apa nama tindakanmu ini? Apa ini disebut lari dari kenyataan?"
***
Tzuyu meringis mendengar tuduhan Jungkook. Aduh, kenapa juga harus memakai istilah lari dari kenyataan, sih? "Bukan ... bukan begitu tahu," elak Tzuyu."Sungguh bukan lari dari kenyataan, ya?" Lagi-lagi Jungkook bertanya, tapi kali ini Tzuyu hanya mengangguk-anggukan kepala sebagai respon. "Kalau begitu tindakanmu ini pastilah lari dari tanggung jawab," putus Jungkook.
Tzuyu memelototkan mata, kemudian berucap dengan nada sok frustasi, "Sudah kubilang bukan begitu. Aku tidak berusaha menghindari tanggung jawab, tapi mau bagaimana lagi, saat aku tiba tadi, kau sudah selesai membersihkan ruangan itu," kilah Tzuyu.
Jungkook berdecak pelan, tatapan mencemohnya begitu kentara. "Itu jelas bukan alasan yang tepat untuk membenarkan tindakanmu. Aku tahu kau sudah ada di aula sejak setengah jam yang lalu." Kaki Jungkook melangkah mendekat pada Tzuyu, sementara tatapan pria itu kini menajam. "Atau lebih tepatnya, kau sudah berada di sana ketika aku masih menyapu."
Tzuyu rasa ia tidak menimbulkan suara sedikitpun. Jungkook sendiri juga tampak terlalu sibuk dengan konser abal-abalannya tadi. Jadi, gimana cara Jungkook mengetahuinya?!
Menyadari bahwa kebohongannya sudah terungkap, Tzuyu menjadi gelagapan tidak karuan. "Uhm, itu ... itu ...." Tzuyu hanya mampu berucap terpatah-patah sembari merutuki kinerja otaknya. Ugh, kenapa tak kunjung muncul satu pun kata yang tepat di benaknya?!
"Kenapa kau jadi gelagapan begitu? Kehabisan stok alasan palsu, ya?" Meski pertanyaan Jungkook diiringi dengan senyuman, tapi nadanya terdengar begitu sinis.
Tzuyu mengangkat kedua tangannya ke atas sebagai pertanda bahwa ia menyerah dalam perdebatan ini. "Okay, fine. Aku memang berpikiran untuk menyerahkan semua tugas bersih-bersih itu padamu," akui Tzuyu.
Jungkook menatap lurus pada netra Tzuyu, membuat Tzuyu bergerak untuk memalingkan wajahnya dari tatapan intens itu. "Dan atas dasar apa kau melakukan semua ini?" tanya Jungkook.
Meski enggan menatap langsung pada kedua mata Jungkook, Tzuyu tetap penuh keyakinan ketika berucap, "Everythings must be fair and square, right? Kupikir yang aku lakukan ini setimpal dengan tindakanmu kemarin."
"Jadi, ini adalah pembalasan karena aku membuatmu membersihkan aula ini sendirian kemarin?" Kerutan di alis Jungkook tampak jelas ketika dia bertanya demikian.
"Iya, tentu saja begitu." Tzuyu menganggukan kepala sebelum ia lanjut bertanya, "Jadi, sepertinya tidak ada yang harus dipermasalahkan lagi, 'kan?"
Tidak ada jawaban yang terdengar atas pertanyaan tersebut. Jungkook hanya terdiam dan menatap lurus pada Tzuyu. Untuk sesaat, suasana terasa hening. Hingga dengan tiba-tiba saja, gelak tawa Jungkook memecah kesunyian itu. Tzuyu yang merasa tidak ada hal lucu pun hanya bisa menautkan alis sembari memasang raut penuh kewaspadaan. Dalam hatinya Tzuyu berharap semoga Jungkook tidak sedang kemasukan arwah hantu nyasar.
![](https://img.wattpad.com/cover/147153292-288-k473046.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS LOVE? (SELESAI)
FanficJeon Jungkook tidak menyukai Chou Tzuyu. Ralat, mungkin ia membenci gadis itu. Gadis itu terlalu ceroboh. Ia pikun dan sering mengacaukan segalanya. Mereka berada di kelas dan organisasi yang sama. Sebisa mungkin Jungkook menghindari si biang masala...