MALA JATUH CINTA

3.1K 26 3
                                    

Perasaan Mala masih berdebar, pipinya masih merona, ingin rasanya Mala mencium Raga lagi tadi, tapi Mala terlanjur mendorong Raga hingga Raga menghentikan perbuatannya.
Ini pertama kalinya untuk Mala, sebelumnya tidak pernah terbayangkan payudara besarnya yang biasanya hanya di perlihatkan saja, tadi sore bisa sampai di ciumi bahkan sampai di hisap oleh Raga.
Setelah cuci muka, Mala pun melepas seluruh bajunya dan melihat seluruh badannya di cermin. sambil memutar badannya sambil ia pun berkhayal dan berbicara sendiri seolah Mala sudah kehilangan akal sehatnya.
  "oh Aa Raga.. kuberikan seluruh tubuhku untkmuuu.." sambil tersenyum kecil mala menggenggam kedua payudaranya sambil berusaha menciumnya.
  " wangi Aa Ragaaaa...." sambil terkikik geli

(Suara Telepon Mala)
Raga Video Calling..
bergegas Mala mengambil handphone-nya didalam tas, sambil mengangkat video call dari Raga, Mala masih belum sadar kalau dia belum mengenakan sehelai bajupun..

"Hai.." sapa Raga di balik telepon vidio
"Hai" jawab mala sambil mengikat rambutnya tapi masih belum sadar juga.
"Malaaaaaa..pake baju duluuu" jawab raga sambil sedikit berteriak
"ASTAGAAAAA..." Teriak Mala sambil menutup teleponnya.
"Goblok goblok.. kenapa gue bisa ga sadar sih kalo gue belum pake bajuuuu.." gerutu Mala mencaci dirinya sendiri. "Inisih namanya nyeburin diri ke kolam tai, Mala goblok goblok goblok.." wajah mala yang putih semakin memerah, bergegas mala memakai baju tidur, mala berfikir jika dia tidak menelpon balik raga, nanti raga malah berfikir yang tidak-tidak soal tadi.
Setelah memakai baju, mala menelpon Raga.
Terdengar suara nada tunggu telpon dua kali..
(Tuuuuut...tuuuuut) lalu raga menjawabnya.
'Halo..' suara merdu raga menjawab.
'Halo a,sorry tadi ditutup soalnya aku kaget..'  jawab Mala seraya menjelaskan.
'Aku yang sorry , video call ga info dulu' jawab raga.
'Sama sama harus maafin yaa, ini kan cuma kecelakaan' jawab Mala sedikit tersipu
'Mal..boleh aku tanya sesuatu?' Kata Raga serius
'Boleh a,kenapa?' Jawab mala sedikit gugup
'Kenapa kamu tadi diam aja? Tapi setelah itu, Kenapa kamu tadi mendorongku?' Tanya raga semakin serius
'Hmm..ini pertama kalinya buat aku a, rasanya takut tapi aku penasaran, rasanya enak tapi aku takut" jawab mala semakin gugup
'Serius ini yang pertama kalinya mal?' Tanya raga lagi
'Iya a.. aku takut nantinya aa ninggalin aku, aku takut hamil" jawab Mala semakin gugup
'Malaaa..percaya sama aku, aku janji ga akan rusak kamu, ayo jalanin dulu sampai kamu siap..' jawab raga meyakinkan mala
'Maksudnya gimana a?'
'Sejak ciuman tadi..aku rasa aku sama kamu bakal cocok kalau pacaran mal.. aku yakin aku bisa jaga kamu..' kata raga sangat yakin.
'Maksudnya menjaga?'
'Aku harus jaga kamu dari laki-laki yang lebih brengsek dari aku' jawab raga yakin
'Aku fikir-fikir dulu ya a, lagipula kita kan belum kenal lama baru kemaren sore' jawab mala ragu.
'Iya sih mal,ini memang terlalu cepat untuk menyatakan hal itu..' jawab raga dengan suara melemah
'Aku istirahat dulu ya a' izin Mala untuk menutup pembicaraan.
'Iya mal,besok aku jemput pulang sekolah ya..' jawab raga.

"Apa benar yang diucapkan raga? Apa cuma akal-akalan raga saja untuk meninggalkan aku setelah mendapatkan apa yang raga mau?" Ucap Mala dalam hati,mala begitu lugu untuk berkenalan dengan lelaki seperti raga.

Raga mungkin terlalu cepat menyatakan perasaannya,tapi mala tidak bisa berbohong pada dirinya sendiri bahwa setelah kejadian itu mala tidak berhenti memikirkan Raga.
Raga sendiri sebenarnya alumni siswa sekolah Mala. Raga juga adalah pelatih musik di sekolah Mala, jadi setiap hari rabu dan kamis raga selalu ada di sekolah Mala pada jam selesai pembelajaran.
Mala tidak tahu bahwa sebenarnya Raga sudah memperhatikan Mala sejak lama, lagipula Mala tidak pernah ingin ikut kegiatan siswa di sekolahnya, Mala termaeuk anak yang sibuk di rumah.
Semenjak Mamanya berpisah dengan Papanya, Mala yang menggantikan tugas Mamanya dirumah dari mulai sapu,ngepel,cuci baju bahkan sampai menyiapkan makan untuk adik dan Papanya.
Malam setelah Mala menutup telpon raga, Mala pun langsung tertidur pulas.

Keesokan harinya dilorong sekolah terdengar beberapa siswa kelas lain berbincang
"Emang hari ini ada latihan musik?" Tanya salah satu dari mereka
"Engga sih kayanya.." dijawab oleh salah satu yang lainnya.
"Kok ada kak raga di depan?" Tanya nya lagi
"Mau ada perlu kali " jawab temannya yang lain.

Sontak Mala pun terkaget mendengar pembicaraan teman-temannya.
'Raga?latihan musik?apa raga pelatih musik disini?' Pertanyaan mala didalam hatinya.
Malapun sedikit berlari ke arah depan lobby sekolah terlihat ada Raga sedang ngobrol dengan kepala sekolah, sambil berjalan kecil mala mendekati raga.

"Eh malaaa.." sapa Bapak kepala sekolah.
"Siang paaak" jawab mala sambil tersenyum
"Nih ditunggu raga nihh.." kata bapak kepala sekolah sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Kok aa gak cerita kalo aa pelatih musik disini?" Tanya mala sedikit kesal
"Lohh aku kira mala udah tau" jawab raga ikut kesal "aku aja sering perhatiin kamu disekolah kok kamu ga pernah liat aku sama sekali" lanjut raga sambil berjalan meninggalkan mala
"Kok bisa aa perhatiin aku?" Tanya mala penasaran.
"Gimana ga di perhatiin, kamu tuh selalu jadi topik pembicaraan murid cowok diruang musik tauuu..makanya pake seragam jangan ketat ketat,mending mereka cuma ngomongin kecantikan kamu doang.. mereka sampe ngomongin toket kamu tau" jawab Raga semakin kesal
"Terus?"
"Kok terus terus sih,ayo naik motor.. nih pake jaket aku.." kata Raga sambil melemparkan jaketnya. "Tutup resletingnya..jangan sampai angin masuk ke dada kamu" sambung raga.

Perintah raga memang sepele hanya menggunakan jaket,tapi kesan yang mala dapat adalah perhatiannya.
Raga adalah lelaki pertama yang membuat Mala selalu berdebar setiap di dekatnya, entah ini ketagihan atau apa, tapi rasanya Mala ingin selalu mencium bibir Raga di setiap ada kesempatan.
"mau anter aku sampai rumah?" Tanya mala di perjalanan.
"Hayu.."jawab raga.
Raga sedang cuti kuliah, untuk sementara waktu raga sedang mencari pemasukan untuk meneruskan biaya kuliahnya jadi untuk saat ini raga masih free bisa jemput dan mengantarkan Mala ke rumah.
Sesampainya dirumah, raga memarkirkan motornya masih di gang dekat rumah Mala, rumah Mala agak menjorok ke bawah sehingga motor harus di parkir didepan rumah tetangga.
"Hayu masuk dulu a" ajak mala sambil membuka kunci pintu dan langsung masuk ke kamar yang berada di sebelah kiri ruang tamu sambil menyimpan tas dan membuka jaket. Ragapun masuk rumah sambil membuka sepatunya.
"Ibu dan Bapa kamu mana?" Tanya raga.
"Papa kerja, mama udah ga tinggal disini.." jawab Mala
"Oh,mama papa udah pisah?" Tanya Raga lagi.
"Iya a, makanya aku jarang ada di sekolah. Soalnya jam3 sore,aku harus jemput adik dirumah tante.." jawab mala
"Keren kamu Mal.." jawab raga.
"Keluarga aa gimana?" Tanya mala penasaran.
"Aku anak ke 2 dari 5 bersaudara mal, orang tuaku guru, ibu dan bapa suka musik, kaka ku udah nikah perempuan, adik-adikku masih pada kecil" jawab raga sambil menjelaskan "ga ada yang spesial sih,kapan-kapan aku ajak kerumah ya sambil aku kenalin ke ibu" jawab raga lagi.
"Boleh" jawab mala sambil tersenyum. "Aa mau minum apa?" Tanya mala.
"Minum susu kamu lagi boleh?" Jawab raga sambil bercanda.
Mala mulai berdebar lagi sambil menatap raga ia tak berkata apa apa. Mala semakin mendekat menuju raga, tanpa berkata apapun mala melepaskan kancing baju seragamnya yang ketat, satu persata mulai dari atas menuju ke yang kedua. Raga menelan ludah sambil mendekatkan kepalanya ke arah payudara mala yang berukuran besar dibanding anak SMA yang lain, mulai di ciumi payudara mala oleh raga, raga menghirup aroma payudara mala.
Dijambaknya rambut raga oleh mala seraya mengarahkan bibir raga ke arah bibirnya.
Siang ini Mala semakin agresif, mala yang mengarahkan tangan raga ke puting payudara mala sebelah kiri, jantung raga bergetar ini pertama kalinya bagi raga melihat wanita seagresif ini.
"Aku rasanya ingin terus mencium aa tiap aa ada disamping aku" kata mala sambil terus menciumi raga.
"Apapun boleh" jawab raga sambil terus memainkan puting payudara mala. "Kamu pernah pegang penis?" Tanya raga ke mala dengan sangat santai.
"Belum.." jawab mala, "aku disentuh payudara saja baru pertama kali" kata mala lagi.
"Mau pegang punya aku?" Tanya Raga sambil mengarahkan tangan mala ke kemaluannya.
"Mauuu.." jawab mala yakin.
Dilepaskannya tangan raga dari payudara mala, ragapun membuka kancing celananya sambil membuka resleting dan mengeluarkan kemaluannya,lalu mengarahkan tangan mala untuk memegang kemaluan raga dengan benar. "Keraaas" kata mala bergetar "panjang dan besar a" kata mala lagi semakin bergetar
"Mau bantu aku ngeluarin?" Kata raga bertanya dengan hati-hati.
"Caranya?" Jawab mala polos.
"Masukan ini aku ke punyamu" jawab raga lagi semakin hati-hati.
Mala pun kaget dan menjauh mundur dari Raga. Wajah mala seperti ketakutan sambil mengancingkan lagi bajunya.
Raga pun tertawa lebar.
"Kok malah ketawa" kata mala, becandanya gak seruuuu teriak mala
"Makanya jangan main nyosor nyosor aja kalo ga siap" kata raga sambil tertawa.
Mala semakin malu. Tapi mala semakin yakin bahwa inilah jatuh cinta.
Jatuh cinta pertama kali kepada raga.

All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang