Mala duduk melamun di sofa sambil menikmati segelas kopi hangat, rambutnya masih belum kering sejak tadi sore dia mandi, belum ia keringkan hairdryer, sudah pukul 21.00 dera belum juga kembali pulang,berbeda sekali dengan janjinya, janji palsu yang ia buat untuk membuat mala berharap.
"Kak, anterin adek pulang yuk.." kata adek membuat mala menghela nafas panjang tertanda kesal
"Anterin kemana sih dek ah?" Tanya mala ketus
"Pulang ke rumah lah, kalau sekarang adek pulang pake mobil.. kaka nanti disini susah kemana mana.. motor kaka kan dirumah" gerutu adek ikut kesal, rumah maksud adek adalah rumah papahnya.
"Bawa aja deh mobilnya.." kata mala menjawab malas
"Bener ya?" Tanya adek lagi meyakinkan "besok kaka kerja naik apa?" Tanya adek lagi
"Gak papa, bawa aja de santai.." kata mala sambil masih duduk selonjoran di sofa
"Yaudah.. adek pulang ya ka.." kata adek pamit
"Hati-hati ya.." kata mala sambil melambaikan tangannya
"Iya kak.." kata adek membalas lambaian tangan mala sambil melangkah keluar meninggalkan rumah.
Hari ini sangat panjang bagi mala, pindah rumah, membereskan seluruh isinya, bercinta dengan raga, hingga mendengarkan obrolan obrolan tidak seru dengan dewi membuat mala tak bisa lagi menahan dorongan matanya yang mulai mengantuk, matanya terpejam badannya ia luruskan di sofa ruang tamu.
Dera masih belum pulang, tidak ada kabar sedikitpun pada mala.
Padahal setahu mala, setiap toko buku sepi dera dengan sangat mudah bisa memainkan ponselnya, lalu apa susahnya untuk sekedar whatsapp mala.Mala sendiri sering berfikir, apa dera kini sudah tidak ada perasaan cinta pada mala?
Sampai saat ini, dera dan mala sudah 3 tahun menikah dan belum juga dikaruniai anak, dulu hubungan rumah tangganya tidak begini. Masih ada kabar dari dera untuk mala jika pulang telat atau sedang perjalanan pulang.
Satu tahun terakhir ini, jangankan memberi kabar saat bekerja, pulang telat saja dia sudah tidak pernah memberi kabar.Mala terbangun, ia menengok ke arah jam dinding.
"Jam 02.00..?" Kata mala berbisik pada dirinya sendiri, diambilnya ponsel diatas meja, tidak ada pemberitahuan whatsapp dari dera, mala mencoba menelpon dera, tapi tidak berhasil.
Whatsappnya pending, nomer gsm nya tidak aktif.
"Bener-bener kurang ajar.." kata mala menggerutu kesal.
Janji dera selalu ia ingkari, bagi mala sudah tak ada lagi kata-kata dera yang ingin dia percaya.
Sudah dua malam dera tidak pulang ke rumah.
Mala tidak tahu dera tidur dimana, otak negatif mala mulai traveling, bisa saja dera pulang ke rumah pacarnya atau bisa saja dera menyewa hotel untuk tidur berdua dengan janda.
Mala menghela nafas panjang, lalu berjalan menuju kamar dan mencoba melanjutkan lagi tidurnya, tapi tidak bisa.
Mala mengenakan jaket dan berjalan keluar rumah menuju ke lantai bawah apartemen.Mala berjalan sambil merapikan rambutnya ke arah sofa lobby apartemen, berharap dera pulang.
"Ngapain jam segini diluar?" Suara seorang laki-laki dari belakang sofa, mala kaget dan sontak menengok ke belakang, terlihat wajah raga yang kusut dengan kaos abu-abu sambil tersenyum.
"Kaget aku a.." kata mala masih dengan wajah masam nya.
"Ngapain?" Tanya raga lagi.
"Nunggu dera pulang.." jawab mala singkat
"Belum pulang dari kemaren itu?" Tanya raga penasaran
"Iya.." jawab mala semakin kesal
"Gak bisa tidur sendiri?" Tanya raga semakin penasaran
"Bisa kok" jawab mala sambil terkikik "aku khawatir aja, dari toko ke sini kan ga ada angkutan umum jam segini, dia pulangnya gimana" kata mala serius
"Hey.. sadar dong!! Dera itu laki laki.." kata raga dengan nada kesal
"Dia kan ga pake kendaraan kaya kamu.." jawab mala nyolot
"Bukan gitu maksud aku mala.. walaupun dia pulang jalan kaki, dia kan bisa jaga diri.." kata raga menurunkan nadanya.
"Hmm.. kamu sendiri ngapain jam segini diluar?" Tanya mala aneh
"Penat aja di rumah tadi, berhubung dewi udah tidur aku keluar sebentar.." kata raga sambil tersenyum dengan mata menyipit
"Yaudah yuk, kayanya dera ga pulang lagi pagi ini.." ajak mala untuk masuk rumah
"Serius?" Kata raga dengan mata berbinar
"Emang kenapaaaa?" Tanya mala terlihat kaget
"Kalo dera gak pulang aku yang tidur sama kamu.." kata raga berbisik
"Yukk.." jawab mala berbisik balik
Keduanya tertawa kecil sambil berjalan menuju lift menaiki lantai 2 ke rumah mala.Mala membuka pintu,
Raga masuk duluan ke rumah mala.
Mala bergegas menutup dan mengunci pintu rumah, raga memeluk erat mala sambil meremas pantat mala.
"Kangen bangett.." kata raga masih memeluk erat.
"Baru tadi siang.." kata mala heran
"Pokonya kangen.." kata raga sambil melepas satu persatu baju yang dikenakan mala.
Mala berlagak pasrah melihat bajunya di ucuti raga, mala berjalan ke arah raga tanpa sehelai baju pun.
Ia berlenggak lenggok membuat payudaranya bergoyang heboh.
Tanpa fikir panjang raga pun mendorong mala agar berbaring di kasur.
Raga mulai menciumi bibir mala, dengan kedua tangan yang mulai bertamasya di tubuh indah mala,
Mala mulai merasa terangsang, hingga ia tak sadar menarik tubuh raga ingin segera raga menjamah kemaluannya dengan juniornya.
Raga tersenyum, ia melepas celananya mengeluarkan juniornya yang sudah menegang dan melumuri juniornya dengan air liurnya, itu adalah gaya andalannya agar juniornya masuk dengan lancar menuju lubang mala yang selalu sempit.
Malam itu mala dan raga bermain santai, siang tadi mereka sudah bercinta dengan garang.
Kini raga dengan lembut mengeluar masukan juniornya membuat mala mendesah lembut
"Hmmmmmmmm... ahhhhhh.."
Raga masih dengan lembut membelai seluruh payudara mala, mendengar desahan mala, raga tak bisa lagi menahan cairannya yang ingin keluar, dengan genjotan yang cepat raga mengeluarkan cairannya lagi di dalam vagina mala.
"Oooookkkkkkhhhhhh.. mantaaaaap ayang mantaaaap.." teriak raga dengan keringat yang mengucur
Mala tersenyum memeluk raga yang lemas.
Dengan sigap raga memakai celananya lagi dan duduk disebelah mala yang masih berbaring telanjang.
"Pake baju dulu.." kata raga mengelus paha mala
"Hm.." kata mala yang terlihat sudah ngantuk.
Mala terbangun dan berdiri, mencari cari baju tidurnya yang tadi terjun bebas di lantai.
Mala satu persatu menggunakan bajunya kembali, melihat raga yang tersenyum duduk di kasur, malapun memeluk erat tubuhnya sambil berbisik "Aku cinta kamu"
"Aku juga.." jawab raga tersenyum manis "tidur udah jam 03.00" sambungnya
Mala mengangguk dan tertidur lagi dengan kepala di atas paha raga.Hari ini raga milik mala.
Sampai-sampai mala lupa mempunyai suami dengan seluruh janji janjinya setiap hari.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You Without Your Wife
Teen Fiction(Konten dewasa) Pernikahan Mala hari ini adalah pernikahan palsu bagi Mala, pria yang ia nikahi adalah pacarnya tapi tidak ia cintai. Hubungan seksual dengan kekasihnya yang kini jadi suaminya pun tidak semenyenangkan dengan Raga. Siapakah Raga? Iku...