Raga, Mala dan Dewi

3K 28 0
                                    

Raga masih terkikik melihat tingkah Mala yang menggerutu sambil berjalan ke dapur.
"Dasar mesum!! Kurang ajar!!" Gerutu Mala terdengar jelas oleh Raga yang semakin tertawa lepas. Mala berjalan kembali menuju
Raga sambil membawakan raga segelas air putih dengan beberapa es batu didalamnya.
"Ngga diwarnain?" Kata Raga sambil tersenyum seolah meledek.
"Lohhh ini warna apa emg?" Jawab Mala masih dengan nada kesal
"Warna putih" jawab Raga.
"Berarti berwarna kan" jawab Mala sambil tersenyum sinis, raga tertawa lagi.
Hari ini raga terlihat sangat bahagia, sejak Mala memperlakukan raga dengan agresif tadi, Raga sudah merasa kalau Mala sudah memberikan respon positif untuknya.
"Laper ya?" Tanya Raga sambil menoleh ke arah Mala yang sedang asik dengan handphone nya.
"Lumayaan.. Mau makan ke depan gak?" Tanya Mala antusias
"Kemana?" Tanya Raga sambil bersiap memakai jaket dan mengencangkan kancing celananya lagi.
"Rasya sama Dewi lagi di upnormal depan.. yuk nyusul..aku ganti baju dulu ya a.." ajak Mala sambil bergegas masuk kamar untuk ganti baju
"Jangan pake baju seksi, celana hotpants, rok pendek pokonya jangan" ucap Raga suaranya agak keras.
"Iya bawel" jawab Mala ketus
Beberapa menit kemudian Mala keluar dengan menggunakan celana jeans 3/4 dari kakinya dengan tanktop hitam ketat sehingga belahan payudara Mala yang besar menyundul keluar tanktop.
"Yang bener aja Mal..ga ada baju lain?" Kata Raga sedikit geram melihat besarnya payudara Mala terlihat.
"Aku pake jaket kok" jawab Mala sambil memonyongkan bibirnya seolah kesal.
Padahal didalam hati Mala ada perasaan senang dan bahagia. dia merasa telah menemukan lelaki yang tepat, selain tubuhnya yang gagah, Raga yang perhatian nampaknya telah membuat Mala semakin jatuh cinta.
Mala dan Raga pun menaiki motor vespa biru muda milik raga menuju Upnormal, diperjalanan menuju Upnormal, Raga menceritakan asal-usul vespa nya.
"Vespa ini dulu punya Amar, dibeliin Papahnya, padahal amar yang minta, tapi Amar gabisa pake motornya" kata Raga suaranya terbawa angin
"Lohhhh..terus?" Tanya Mala penasaran
"Terus aku pake aja, sekalian anter jemput amar berangkat sekolah, tapi aku sering telat jemput" jawab Raga sambil membelokan motornya ke arah kanan jalan "terus,papahnya amar dateng ke rumah ngobrol sama aki (Raga memanggil papanya), terus motor vespa nya di beli Aki deh buat aku" lanjut Raga sambil tertawa.
"Hahahaha.." suara tawa Mala tebahak "jadi ini tuh dibeli Aki,tp di jual paksa sama Papahnya a amar?"
"Iya gitu.. kepaksa kayanya aki beli,soalnya malu motornya amar dipake aku terus" jelas Raga sambil tertawa.
Raga dan Amar itu tetangga sejak lahir,jd papahnya Amar dan Aki sudah akrab sejak lama.
Raga memarkirkan motornya di ujung ruko Upnormal, Mala turun dan melepas helm nya.
"Helm ini bau,punya siapa sih?" Tanya mala sambil memberikan helm bau itu ke Raga.
"Gatau punya siapa,ada di studio" (studio : rumahnya Agi) jawab Raga sambil mencium helm yang dipegangnya.
"Iya ya bau bangke" kata Raga sambil menjauhkan helm itu lagi
Keduanya tertawa sambil memasuki pintu utama Upnormal, di dalam dewi sudah melambai ke arah Mala.
"Tuh dewi.." tunjuk Mala ke arah dewi dan rasya, sambil lanjut berjalan ke arah dewi, Mala menggenggam tangan Raga.

"Wii.. syaaaa.. ini a Raga. Pacar aku.." kata Mala memamerkan Raga.
"Hai..Wi..Syaaa.." sapa Raga.
"Hai a.. wah gilaaa.. sejak kapan jadiannya?" Tanya rasya semakin penasaran.
"Tadi banget.. " jawab Mala sangat percaya diri. Raga pun tersenyum dengan mata mengecil.
"Waaaah,berarti sekarang di traktir a Raga dongg..." jawab Rasya sumringah
Sedangkan dewi tak bebicara sepatah katapun dari tadi. Dewi hanya tersenyum kecut.
"Kenapa wi?" Tanya Mala, "lagi galau ya?"
"Itu.... temennya a Raga... ternyata udah punya pacar" kata Rasya menjawab pertanyaan Mala.
"Serius? Emang iya a?" Tanya mala sambil menatap ke Raga membelalak.
"Iya, agi udah punya pacar sejak lama" jawab Raga sambil membaca menu mejanya.
"Sabar ya wiiii.. nanti aku cariin yang lain ya" rayu Mala seolah tak ingin teman dekatnya bersedih.
"Hahaha.. tenang tenang.. selagi janur kuning belum melengkung, masih bisa gue tikung" jawab dewi sambil tertawa tapi masih dengan tatapan kosong.
"Mau makan apa mal?" Tanya Raga sambil memegang pinggang berisi milik Mala disebelahnya.
"Aku mie goreng aja" jawab Mala.
"Sebentar ya pesan dulu.." kata Raga samb mencubit pinggul Mala.
"Aw sakit " teriak Mala dengan nada manja nya. Sambil menengok dengan senyum mesumnya raga berjalan menuju ke arah pelayan di dekat pintu masuk. Mala masih menatap ke arah Raga sampai Raga selesai berbicara dengan salah satu pelayan, dengan kode kode tanpa suara Raga izin merokok sebentar kepada Mala. Mala pun mengangguk.
"Mal,gimana caranya bisa jadian secepet itu?" Tanya dewi penasaran
"Setelah ketemu di mall waktu itu, besoknya dia jemput gue terus terjadi sesuatu deeeh" cerita mala dengan suara berbisik
"Haaaah? Ngapain?" Tanya rasya penasaran.
"Hahaha ciuman doang" jawab Mala tersipu malu.
"Cieeeeeeee" kata dewi dan rasya meledek.
Tak lama makanan pun datang, Raga yang dari tadi merokok di smoking area pun kembali karna melihat pesanannya datang.
Raga dan Mala pun makan dengan lahapnya, tak terasa sudah jam 17.00, mala lupa belum menjemput adiknya.
"Astaga.. lupa belum jemput si ade" keluh Mala sambil menepuk jidatnya.
"Telpon aja tante mal.." kata rasya sambil memakan kentang goreng yang ia olesi saos tomat.
"Iya ya, biar si ade tunggu dirumah tante aja kali ya sambil nunggu papa jemput" jawab mala sambil mencoba menghubungi tantenya.
Setelah itu,obrolan mereka semakin seru tanpa ada rasa canggung sedikitpun, Raga adalah tipe lelaki yang cepat akrab dengan siapapun.
Menurut Raga menjadi pribadi yang asik adalah kewajiban,karena selain menyenangkan, dia juga diajarkan oleh kampusnya seperti itu.
Raga kuliah jurusan pariwisata dan perhotelan, berbeda jauh dengan hobbynya di bidang musik, tapi menurut Raga jurusan ini-lah yang tepat untuk mahasiswa yang sibuk diluar kampus seperti Raga.

All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang