Tangis Dewi

1.1K 14 4
                                    

"Aku kangenn.." kata dewi sambil membuka satu persatu kancing kemeja raga.
Raga tak sempat mengelak, sekarang tangan dewi sudah membuka sabuk dan resleting celana raga.
Tak bisa di pungkiri junior raga kini sudah berdiri tegak dan membesar, baju dan celana raga sudah terlepas kecuali dasi nya, bibir dewi menciumi seluruh tubuh raga sambil sesekali dewi menjulurkan lidahnya menjilati telinga dan puting raga, raga bergidik geli.
Kali ini raga tidak melawan, ia masih mengikuti permainan dewi.

Dewi mendorong dan menaiki badan raga sambil melepaskan piyama-nya,setelah melepas cepol rambutnya, dewi mulai  membuka kancing bajunya satu persatu, setelah terbuka beberapa kancingnya, kini payudara dewi sudah mulai nampak, ia lempar baju nya ke lantai, di buka juga bra nya lalu celana dan celana dalamnya yang satu persatu menyusul terjun ke lantai.
Kini dewi sudah duduk telanjang di atas dada raga yang bidang.
Dewi sedikit merongkong menyodorkan gundukan indahnya ke bibir raga, raga tetap diam tak merespon tapi dengan sigap dewi menarik dasi raga yang masih menempel seraya membuat raga tercekik.
"Ah wi pengap" kata raga kesakitan
"Hisap" kata dewi memaksa
Ragapun menghisap puting dewi sambil sedikit menggigitnya.
"Ah awwwww yeees raga.." kata dewi mendesah keenakan
Tangan raga kini ikut meremas payudara dewi.
Dewi kini berpindah duduk menuju ke junior raga yang sudah mengeras sejak tadi, dipegangnya junior raga oleh dewi sambil mengarahkan ke arah lubang punya dewi.
Kini junior raga sudah menusuk dengan kencang ke dalam vagina milik dewi.
Dewi pun mendesah nikmat dan dengan lembut menaik dan menurunkan badannya tanpa lelah.
"Ahhhh...awwwww..aaaaah....huaaaah..." teriak dewi dengan rambut terurai indah menutupi wajahnya.
"Ahhhhh...mantappp" kata raga sambil menaikan pantatnya sontak membuat dewi semakin bersemangat dengan tempo cepat menaik turunkan badannya.

Dewi memeluk raga sambil terus menaik turunkan pantatnya membuat raga semakin berkeringat.
Raga semakin tidak bisa menahan klimaksnya,  dengan sekuat tenaga raga membalikan posisi dewi, tanpa melepaskan juniornya dari milik dewi.
Ia pun kini dengan semangat dan keras menekan memasukan dan mengeluarkan juniornya pada lubang kenikmatan milik dewi dengan sangat cepat
"Awwwww.... ahhhhh... awwwwww.. " dewi mendesah nikmat.
Raga pun mengeluarkan cairan kenikmatannya di perut dewi yang sudah tidak berdaya merasakan klimaks, vaginanya berkedut membuat dewi seakan terbang melayang.
Ragapun segera berdiri dan menghela nafas panjang.
Lagi-lagi raga lemah untuk menahan kesetiaannya pada Mala jika didepan dewi yang telanjang.

Dewi pun terbangun, dan menarik tangan raga lalu memeluknya.
"Aku cuma punya kamu.." kata dewi sambil menitikan air mata dengan suara yang berat seakan lelah dengan permainannya tadi
".........." raga terdiam, kebimbangan raga datang lagi.
"Sampai kapan kamu disini?" Tanya raga sambil melepaskan pelukan dewi.
"Sampai selamanya.. asal sama kamu!" Jawab dewi sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Jangan gila dong wi.. hidup bukan untuk bercanda" kata raga sambil berdecak kesal, raga bahkan tidak malu tanpa pakaian berdiri didepan dewi
"Aku serius kok a.. aku udah izin ke nenek buat tinggal disini selamanya sama kamu." Kata dewi merengek meminta belas kasih "aku cuma punya kamu disini" kata dewi sambil meneteskan air mata dan terisak
"Please wi jangan nangis terus aku jadi pusing.." kata raga semakin kesal masih tanpa baju, hanya dasi panjang warna hitam yang menjuntai di lehernya.
"Please a.. aku harus sama kamu disini" jawab dewi meniru nada bicara raga sambil masih terisak
Raga menghela nafas panjang dan berjalan menuju kamar mandi, menyalakan shower air hangat dan mengguyur badannya.

Dewi mengikuti langkah raga dan ikut mengguyur badannya di belakang raga sambil memeluk.

Apa yang akan dilakukan dewi lagi?

Ikuti terus ceritanya..


Tbc

All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang