Hari ini adalah hari sabtu.
Setelah mengurus pembayaran pengambilan apartemen ke bank, mala dan dera kini menuju ke apartemen untuk mempersiapkan pindah rumah.
Mala berjalan beriringan dengan dera sambil saling berpegangan tangan.
Sesekali dera melirik dan tersenyum ke arah mala yang sejak tadi terlihat bahagia.
"Seneng banget mau pindah rumah?" Kata dera sambil melihat ke arah mala.
"Seneng ay.." jawab mala masih menatap lurus ke depan dengan senyuman lebar.
Dera pun tersenyum sambil terus melangkah mengikuti gerakan kaki mala.
Setiap kemanapun dera dan mala pergi, mereka naik angkutan umum atau sesekali naik taksi online, tak pernah lagi mala mau membonceng dera kemana-mana, selain dera yang tidak mau. Mala merasa malu.
"Kaki aku pegel.." kata mala merengek menghentikan langkahnya membuat dera berada 4 langkah lebih dulu didepan mala.
"Lohhhh.." jawab dera kaget melihat mala sedang jongkok jauh dibelakangnya. Dera bergegas berjalan ke arah mala dan tersenyum. "Mau gendong?" Kata dera sambil mengarahkan mala untuk naik ke bahu nya.
Mala tersenyum dan mengangguk seraya setuju dengan apa yang disarankan dera
"Jangan ah kamu gendutan..hahahahaha.." kata dera tertawa sambil berlari meninggalkan mala
"Geloooo ih kamu mah ayyyyy... " (gelo = gila) teriak mala sambil mengejar dera yang semakin jauh meninggalkannya.Kini mereka berdua sudah sampai di apartemen lantai 2 dengan 2kamar dan 1 kamar mandi didalamnya, mereka sengaja datang kesini untuk bersih bersih agar besok ketika barang barang mereka datang, mereka bisa langsung membereskan.
Raga dan dewi sudah dari bulan lalu pindah duluan dilantai 3.
Dera tadinya tidak mau pindah ke apartemen meninggalkan ke dua orang tua-nya, katanya dia takut kalau raga meeting atau sampai tidak pulang, mala akan kesepian kalau dirumah sendirian tapi ketika dera tau di apartemen itu juga ada dewi, keputusan dera sedikit demi sedikit berubah.
Dera tau mala dan dewi adalah sahabat sejak dulu, makanya tanpa ada curiga dengan hubungan mala dan raga dulu, dera langsung menyetujui untuk memiliki apartemen itu."Kamu nanti pulang sendiri gak papa kan?" Kata dera sambil menyimpan ponselnya ke kantong celana. Sejak tadi dera mengobrol panjang di telepon dengan atasannya, belum lama ini dera naik jabatan. Beberapa toko buku di kota bandung dia yang pegang, makanya dibanding bulan lalu, akhir akhir ini dera sangat sibuk.
Mala mengangguk, dan melambaikan tangan ke dera.
Dera berjalan keluar sambil melambaikan tangannya ke mala.
"Ay.. ay.. " panggil mala, dera pun berjalan kembali.
"Ya ay..?" Kata dera
"Besok pulang kan?" Tanya mala merengek
"Aku ada opening toko ay.. besok aku balik sorean ya.." kata dera merapikan poni mala.
"Yaudah hati-hati.. besok aku pindahan sendiri?" Tanya mala sedih
"Pindahan sore abis aku pulang kan bisa ay.." jawab dera sambil tersenyum, kalau kata mala itu adalah senyum kebohongan.
Dera sudah sering menjanjikan hal-hal yang tidak dia tepati.
"Janji seorang pemabuk~" kata mala pelan menyebutkan perumpamaan yang cocok untuk suaminya.
Dera tersenyum sambil berjalan meninggalkan mala.Pagi-pagi banget mobil barang dari rumah dera sudah berangkat menuju apartemen, diikuti mala dengan adiknya mengendarai mobil papa nya.
"Kaka, ka dera ga ikut bantu?" Tanya adeknya mala sedikit menggerutu, adek tau banget kalau cuma dia yang bakal repot angkut-angkut seluruh barang mala, gak ada yang bantu.
"Kerja.." jawab mala kesal
Mala memarkirkan mobilnya di basement apartemen, mobil barang sudah sampai tadi, terlihat supir mobil barang sedang ngobrol dengan raga.
"Kaka.. itu kayanya kak raga ya?" Tanya adek ke mala yang sejak tadi sudah senyum senyum melihat raga.
"Iya.. dia kan tinggal disini juga dek.." kata mala tersenyum
"Seriussssss kak?" Tanya adek kaget, jelas saja semua orang yang mendengar kabar itu juga pasti kaget, mana mungkin bisa mantan pacar tetanggaan.
"Hahahaha.. gilaaaa ya.."jawab mala sambil tertawa terbahak.
Mala dan adek turun dari mobil dan berjalan menuju raga yang masih asik ngobrol sama supir mobil barang."Dera mana?" Tanya raga sambil tersenyum ke arah mala.
"Kerja kak.. makanya adek yang bantu" jawab adek reflek, dia takut mala badmood lagi kalau membiarkan mala yang jawab.
Raga mengangguk-ngangguk ke arah adek, "yaudah, ayok aa bantu" kata raga semangat
"Dewi mana?" Kata mala penasaran
"Dirumah neneknya sama kaka" kata raga tersenyumIni baru awal untuk raga dan mala selalu bersama.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You Without Your Wife
Teen Fiction(Konten dewasa) Pernikahan Mala hari ini adalah pernikahan palsu bagi Mala, pria yang ia nikahi adalah pacarnya tapi tidak ia cintai. Hubungan seksual dengan kekasihnya yang kini jadi suaminya pun tidak semenyenangkan dengan Raga. Siapakah Raga? Iku...