Lelah~

862 15 0
                                    

Mala sibuk membereskan baju-bajunya dikamar, raga masih dengan adek memindahkan lemari es di dapur.
Keringat raga mengucur deras membuat rambutnya yang rapih terlihat lepek oleh keringat.
"Kaka capek ih beli minum dong.." teriak adek mengagetkan mala.
"Beli dek, ini uangnya.." kata mala suaranya samar sambil berjalan ke dapur
"Oke.." jawab adek sambil mengambil uangnya beserta kunci mobil
"Loh beli minumnya pake mobil?" Kata mala heran padahal di lantai 1 apartemen kan ada mini market kalau hanya sekedar beli fruit tea.
"Adek mau sekalian beli MCd kaka, laper banget.." kata adek merengek
"Oh oke.. hati-hati.." kata mala tersenyum sambil melihat langkah adek yang semakin lama semakin menjauh.

"Adek udah gede ya.." kata raga mengagetkan mala
"Hahaha iya.. udah SMA.. udah bisa bawa mobil, udah bisa bawa cewe ke rumah.." kata mala sambil berjalan mendekati raga
"Bawa cewe? Kaya kita dulu? Begitu?" Tanya raga sambil membuka bajunya yang basah penuh keringat
"Hahaha.. kayanya adek ga sebrengsek kamu a.." kata mala sambil tertawa
"Loh kalo sama sama suka namanya bukan brengsek dong mal.." jawab raga sambil memegang tangan mala
"Iya iya.. kamu emang selalu bener" jawab mala sambil menyeka keringat raga yang mengucur di dahinya.
Raga mencium pipi mala berkali-kali
"Muah muah muah muah.. kangen banget" kata raga sambil terus menciumi pipi mala
"Apaan sih ih geliiii.." kata mala ketus.
Raga terkikik, dan mulai mencium bibir tipis mala, kini bibir raga melumat bibir bawah mala sambil mengangkat rok dress warna biru yang kenakan mala sejak tadi, raga bergegas menurunkan celana dalam mala hingga terlepas sempurna. Dilepaskannya bibir raga dari bibir mala, dengan tenaga penuh raga mendudukan tubuh mala ke atas meja kitchen set, raga membungkukan tubuhnya hingga bibirnya menyentuh vagina mala yang sudah terlihat menganga karna kaki mala terbuka lebar, raga mulai menjilati kepunyaan mala hingga mala mengerang keenakan
"Ahhhhhhh... aa.. aaaaaaah.."

Raga semakin bersemangat, kini kedua jari nya sudah memasuki lubang sempit milik mala.
Dengan sangat cepat, raga mengubek dalamnya lubang mala.
"Aaaaaah.. ahhhhhh... ahhhhh..." desah mala semakin membuat raga ingin terus memanjakan kelamin milik mala.
Tubuh mala semakin menggeliat,tangan mala sudah terus mencari dimana letak junior raga.
Raga belum mengeluarkan miliknya dari dalam celana, untuk kali ini dia hanya ingin melihat mala enak dulu.
Raga masih asyik memainkan jarinya didalam lubang mala, bibir raga menyambut bibir mala yang sejak tadi sibuk mendesah, kini desahan mala tertahan bibir raga.
"Hhhhmmmmmmm... mmmmmmhhhh.."
Vagina mala berdenyut menarik lembut jari raga didalamnya, raga melepaskan jari nya dan memeluk mala erat.
"Klimaks sayang?" Tanya raga membuat mala tersipu.
Dengan pipi merah dan nafas yang terengah mala tak menjawab, mala turun dari meja kitchen set dan melepaskan ikat pinggang raga, badan raga terdorong hingga bersandar ke tembok, raga membantu mala mengeluarkan juniornya yang sejak tadi sudah membesar.
Sedikit demi sedikit mala menciumi junior raga sambil sesekali menjulurkan lidahnya hingga batang raga terlihat basah, raga yang semakin bersemangat tak tahan lagi hingga mendorong kepala mala agar sesegera mungkin mengulum batang raga sampai ke tenggorokan.
Mala dengan lihai memanjakan junior raga dari ujung hingga ke ujung. Raga mengerang..
"Aaaaaaaaw aaaaaaaaw awwwwwww awww.."
Suaranya semakin jelas dan keras, membuat mala merasa risih, mala berhenti, melepas emutan batangnya dari mulutnya.
"Berisik.." kata mala sambil mencium bibir raga dengan garang.
"Mmmmhhhh..mmmmh.." nafas raga tertahan.
Raga menarik mala menuju kamar utama melewati pintu masuk, didepan pintu masuk raga mengunci pintu yang tadi sedikit terbuka.
Tanpa ragu, raga mendorong tubuh mala hingga tersungkur ke kasur yang masih penuh dengan baju baju berserakan, posisi tubuh mala menungging seraya siap untuk mencoba gaya doggy style, junior raga masih berdiri tegak, dengan bersemangat ia memasukan batangnya pada vagina mala dari belakang.

"Awwwww.." teriak mala merengek sakit
Raga masih berusaha memasukannya lebih dalam.
"Sempittttt.." teriak raga sambil menepuk pantat mala berkali kali
Setelah masuk dengan sempurna, raga mulai menggenjot tubuh mala dengan hantaman keras sambil meremas payudara mala dari belakang.
Mala mulai kelelahan hingga tak ada tenaga lagi untuk menahan hantaman tubuh raga menggenjot miliknya.
"Ahhhh ahhhh ahhhhh ahhhhh.." desah mala dengan seluruh tubuh bergerak mengikuti goyangan raga.
Kini raga memutar badan mala tanpa melepaskan juniornya, mala sudah terlentang posisinya raga kini di atas dengan banyak keringat di tubuhnya, celana raga tidak terbuka sempurna, ia melakukan gerakan klimaks tanpa membuka celananya sama sekali.
Raga menggenjot mala lebih cepat dari tadi.
"AHHH AHHHH AHHHH AHHHH.." teriak raga mengeluarkan cairan enak nya di dalam vagina mala.
Ini yang ke 3 kalinya raga dengan percaya diri membuat anak di dalam rahim mala.

Mala tersenyum kelelahan.

Raga berdiri mengenakan celananya lagi dan bergegas mencuci muka nya ke wastafel dapur, mala mengikuti raga melewati pintu utama untuk membuka kunci nya lagi,

Mala berjalan ke arah raga dan tersenyum puas.
"Kenapa?" Tanya raga sambil menyalakan rokok
"Mau lagi? Aku habisin roko sebentar ya.." kata raga mengangkat tangannya seraya memperlihatkan roko ditangannya

"Apaan? Engga.. orang mau ambil celana di situ.."  kata mala sambil menunjuk ke arah lantai dimana tadi raga melepaskan celana dalam mala.

Keduanya tertawa terbahak.



"Seperti suami istri beneran ya a.." kata mala ke raga yang kini sedang merapikan kabel mesin cuci.
"Miss you.." teriak raga.
Mala tersenyum sambil terus memandangi raga dari kejauhan.


























Tbc.
Jangan lupa vote ya sayang sayang aku :')

All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang