Raga dan Dewi sudah menikah sejak 4 tahun lalu.
Kehidupan rumah tangga Raga dan Dewi juga berjalan mulus, mereka tinggal di tangerang dari pertama menikah sampai kaka lahir.
Meskipun hati raga tidak sepenuhnya untuk dewi,tapi raga memiliki tanggung jawab penuh untuk tetap menjaga keharmonisan rumah tangganya dengan dewi.Raga melambai ke arah dewi sambil masih menggendong kaka.
Setelah dewi, rasya dan mala tak terlihat lagi, raga pun segera masuk ke mobil dan pergi ke Mall untuk mengajak main kaka ke tempat bermain anak langganan kaka.Sesampainya di tempat bermain kaka berlari ke arena bermain sedangkan raga kini duduk dikursi tunggu bersama dengan bayangan bayangannya di masa lalu.
Ia teringat bagaimana bisa meninggalkan mala dan pergi menuju dewi..
Malam itu.
Dewi mengikuti langkah raga dan ikut mengguyur badannya di belakang raga sambil memeluk, sebelumnya dewi sudah membuka buka ponsel raga dan melihat satu persatu apa isinya.
"Aku bakal sebarin video kamu sama mala kalau kamu gak nikahin aku" bisik dewi dari belakang tubuh raga.
Raga kaget dan langsung melepaskan tangan dewi yang melingkar di pinggang raga.
"Kamu beneran udah gila ya wi" kata raga sambil meninggalkan dewi yang masih berdiri dibawah air shower yang mengalir.
Raga berjalan sambil mengenakan handuk kimono berwarna putih yang ukurannya lebih kecil dari tubuh raga.
"Kenapa aku yang gila? Kamu yang gila.. bisa-bisa nya beberapa bulan ini kamu ninggalin aku.." kata dewi sambil berjalan mengikuti langkah raga sambil memakai handuk kimono miliknya."Oke oke apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanya raga menghela nafas panjang seakan pasrah.
"Tinggalin mala sekarang juga.." jawab dewi tegas, itu yang diharapkan dewi.
Kalau tidak sekarang, kapan lagi dewi akan membahagiakan dirinya sendiri, mendapatkan cintanya dan berbahagia bersama raga yang dia cintai.
"Pelan pelan ya wi.. ngga segampang yang kamu fikir" kata raga melemah.
"Terus kenapa kamu gampang banget ninggalin aku?" Tanya dewi dengan nada menantang.
"..........." raga tidak menjawab sedikitpun.
"Tinggalin mala atau video ini aku sebar?" Kata dewi lagi mengancam.
"Oke oke.. tapi aku gabisa ganti nomer handphone ya wi, makanya aku bilang ga semudah itu.. clien clien hotel udah save nomer aku" kata raga lagi menegaskan.
Dewi mengangguk dan memeluk raga erat.Fikiran raga semakin kacau, ia tidak mengharapkan dewi datang, ia juga menyalahkan dirinya sendiri, kenapa waktu ia bermain dengan mala, ia harus record di ponselnya.
.
'Gak papa raga, ini cara yang tepat mencintai mala' kata raga dalam hati.
.Raga menghapus bayangannya dan mencoba memperhatikan kaka lagi yang masih asik bermain trampolin di arena bersama anak-anak yang lain.
Raga tersenyum dan melambai ke arah kaka.Kini ia mengambil ponselnya dan membuka instagram official hotelnya yang ia kelola selama ini.
Raga berfikir, untuk menghubungi mala yang aman adalah menggunakan instagram lain agar tidak ketahuan oleh dewi (istri nya yang sangat posesif dalam hal apapun hanya kepada Mala).
Jelas saja dia hanya posesif pada mala, soalnya hanya dewi yang tau bagaimana dia bisa mengkhianati mala agar dia bisa bersama dengan Raga (suaminya, yang dulu adalah kekasih sahabatnya)Sambil membuka profil instagram mala, wajah raga kini tersenyum berbinar.
Dia memandang setiap fhoto yang di posting mala di IG nya.
"Mala masih cantik seperti dulu.." katanya berbisik.
Raga terfokus pada postingan mala dengan rambut tergerai sambil memakai kaos putih polos sedikit kebesaran dengan rok jeans 10cm di atas lutut, raga tersenyum ia teringat saat pertama kali berciuman dengan Mala di komik zone.
Kenangan kenangan dirinya dengan mala seakan terus berdatangan dalam fikirannya membuat raga tidak tahan lagi untuk mengirim DM ke Mala.Raga tersenyum setelah mengirim DM ke mala, ia tidak berharap chatnya di balas dengan cepat karena raga sangat faham mala akan fokus ngobrol dengan teman-temannya tanpa menghiraukan ponselnya.
Kaka masih asyik bermain, raga pun begitu.
Masih asyik melihat lihat postingan mala.
Sesekali raga berdecak, dia muak melihat fhoto mala dengan dera yang begitu romantis, seakan raga masih tidak percaya bahwa mala sudah menikah dengan lelaki lain.
Raga sangat penasaran bagaimana bisa dia menikah dengan laki-laki manja seperti dera.
Menurut raga, lelaki seperti dera tidak bisa dipercaya untuk menjaga mala yang sangat berharga.
"Besok bakal gue tanya.." kata raga dengan nada emosi.Walau bagaimanapun raga sampai saat ini masih mengharapkan Mala didalam hatinya,apalagi melihat keadaan nini yang setiap berantem dengan dewi selalu membandingkan dewi dengan mala kepada raga.
"Makanya kata nini juga gausah nikah sama si dewi, nini lebih setuju kamu sama mala.." begitu kata nini yang sudah raga hafal.
Belum lagi eyang (nenek raga) selalu salah sebut, sampai saat ini masih memanggil dewi dengan sebutan Mala.
Apalagi kalau raga sedang kumpul dengan teman teman band nya lalu tiba tiba dewi telepon suruh pulang dengan nada emosi, Agi dan Amar selalu tertawa sambil teriak "mending sama mala kali pah dari pada sama yang ini"
Dengan begitu, raga tahu betul seluruh bagian dari orang yang kenal mala dan dewi, 90% memilih mala dibanding dewi.
Empat tahun pernikahannya dengan dewi yang mulus masih selalu dibayang-bayangi oleh mala dari segi manapun, walaupun mala yang asli tidak pernah mengganggu hubungan rumah tangga mereka, tapi mala dalam bayangan raga selalu membuat raga goyah.
Hari ini adalah pertemuan pertama untuk raga dan mala setelah bertemu 3 tahun lalu di pesta pernikahan Mala.
Raga berjanji setelah pertemuan ini, raga harus bertemu untuk sekedar ngobrol dengan mala, atas apa yang ia lakukan selama ini hingga dia menikahi dewi, raga juga sudah sangat penasaran bagaimana dia bisa bertemu dera dan bagaimana dia bisa menikah dengan laki-laki seperti dera.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You Without Your Wife
Teen Fiction(Konten dewasa) Pernikahan Mala hari ini adalah pernikahan palsu bagi Mala, pria yang ia nikahi adalah pacarnya tapi tidak ia cintai. Hubungan seksual dengan kekasihnya yang kini jadi suaminya pun tidak semenyenangkan dengan Raga. Siapakah Raga? Iku...