akhirnya..

704 24 4
                                    

*tok tok tok tok..*
Suara pintu hotel diketok hebat.
"BUKAAAAA BUKAAAAA... "

Mala berhenti berdesah, wajahnya menutup menghadap bantal, jantungnya berdegup kencang, ia sudah hafal betul bahwa yang diluar sana adalah suara dewi.
Jelas sekali dugaan mala memang tidak salah, dewi memang mengikuti mereka sejak tadi.
Raga yang baru saja mengeluarkan cairan nikmatnya didalam lubang mala semakin merasa lemas,saat mendengar suara istrinya mengetuk pintu.
Raga melepaskan batangnya dari lubang mala, bergegas ia memakai kembali celana nya.
Tanpa memikirkan apapun, raga menutup seluruh tubuh mala dengan selimut tanpa membuka tali di tangannya.

"Matiiii gueee.. bisa mati beneran gue kali ini.." bisik mala mengutuk dirinya sendiri.

"RAGAAAA.. GUA TAU LU DIDALEM.." teriak dewi sambil terus mengetuk pintu.
Setengah berlari raga membuka pintu dan membiarkan dewi masuk, khawatir seluruh tamu hotel mendengar keributan, raga bergegas menutup pintu kamar kembali, kini dewi, dirinya dan mala sudah berada dalam satu kamar.

"Emang bangsat lo ga !!!!" Teriak dewi sambil menampar pipi raga.
Raga hanya terdiam dan berusaha menenangkan dewi yang berteriak teriak sejak tadi.
Sementara mala masih terdiam, dengan tangan masih terikat, tubuhnya yang masih telanjang tertutup selimut hotel berwarna putih.
"HEH MALA, gue tau banget lo yang ada di balik selimut.. setelah gue fikir-fikir sejak dulu, emang gue jahat sama lo.. tapi setelah kejadian ini gue jadi tau, lo yang lebih jahat.." kata dewi dengan nada semakin kesal, dewi berjalan menuju tempat tidur dan melepaskan tali tangan mala.
"Jawab.. mau lo sekarang apa?" Teriak dewi sambil menjambak rambut mala.
"Awww.. sakit wi.." rengek mala kesakitan sambil mencoba melepaskan tangan dewi dari rambutnya.
"WIIII..." teriak raga berlari mencoba melepaskan tangan dewi yang sedang emosi.
"aku minta maaf wi.. ini bukan cuma salah mala, aku yang salah wi.. aku yang ajak mala berhubungan seperti ini.." jelas raga sambil memeluk dewi dari belakang, tangis dewi semakin kencang.
"Bunuh aja gue gaa.." tangisnya lagi sambil terus mencakar tangan raga yang melingkar ditubuhnya.
Raga tak menjawab, ia hanya terdiam.
Mala juga begitu.
Dewi masih menangis terisak, sesekali ia mengelus perutnya yang sudah membesar.
"Ok sekarang lo yang harus pilih ga.. pilih gue apa jablay ini?" Tanya dewi sambil berdiri menatap mata raga dalam.
Raga terdiam, hatinya ingin memilih mala tapi seluruh fikirannya di penuhi oleh kaka dan adik bayi yang masih didalam perut dewi.
"Kenapa diem? Ayo pulang.." kata dewi lagi sambil menarik tangan raga.
Raga yang sudah lemas dengan berat hati mengikuti langkah dewi sambil meninggalkan mala.
"Inget ya mal.. walaupun lo temen gue, sampe kapanpun gue gak bakal lupain hari ini.."
Teriak dewi sambil terus berjalan keluar meninggalkan kamar.

Setelah terdengar pintu tertutup.
Mala bergegas duduk.
Ia menunduk menatap seluruh tubuhnya yang tak mengenakan apapun.
Akhirnya.. apa yang ditakutkan pun terjadi.
Mala sendiri lebih takut ditinggalkan oleh dera dibanding ditinggalkan raga seperti tadi.
Ini adalah hal memalukan yang dialami mala selama hidupnya.






"God.. please.. sorry.." tangis mala lirih. "Bukan ini yang aku mau.. please.. aku harap ini cuma mimpi.."
Tangis mala semakin terdengar.










Ini bukan mimpi, mala.
Semuanya adalah jawaban dari apa yang kamu lakukan selama ini.







Apa yang akan terjadi setelah ini?
Yuk follow dan vote sebanyak banyaknya..
Makasih yaa temen-temen yang selalu setia baca..
Maafin cuma sedikit..
Tetep sehat dan jaga imun tubuh yaaaa..












All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang