Rencana Pindah Rumah

801 17 0
                                    

Mala merasa ini adalah Mimpi, setelah ia menghadiri pernikahan Dewi dan Raga rasanya sudah tidak ada kesempatan lagi untuk mala bisa sekedar bertatapan mata dengan Raga.

ketika sampai saat ini dia bisa satu mobil lagi dengan raga, bisa memegang tangan raga bahkan bisa mencium bibir raga lagi, mala sudah berjanji pada dirinya sendiri dalam hati bahwa dia tidak akan lagi merelakan lagi raga pergi dari dirinya, dia tidak akan membiarkan kesakitannya 4 tahun lalu terulang lagi.

 "yang, udah sampe.." suara raga membangunkan mala yang sejak tadi tertidur.

 "hm?" jawab  mala sambil membuka matanya dan merapikan rambutnya. "jam berapa?" tanya nya.

 "jam 11 malem, mau pulang ke rumah dera atau disini aja?" tanya raga yang sudah memberhentikan mobilnya di tempat biasa dia menjemput mala untuk bermalam mingguan.

 "aku tadi pagi kan berangkat ke rumah papa dulu, sekarang aku ke rumah dera aja a.." jawab mala yang sekarang sedang sibuk memakai baju seragamnya kembali.

 "hm oke.." kata raga sambil mulai menjalankan mobilnya berbalik arah dari tujuan tadi, rumah dera memang tidak jauh dari rumah papah mala, memang sedikit jauh dari kota. tapi mau bagaimana lagi dera adalah tipe orang yang tidak bisa jauh dari orang tuanya, makanya dia mengajak mala untuk tinggal dirumahnya yang bersebalahan dengan orang tuanya.

"memangnya dera gak akan aneh kamu baru pulang jam segini?" tanya raga sedikit khawatir

" aku udah bilang ada acara dikantor sih, kalo kemaleman aku pulang ke papah.. kalo engga aku pulang ke rumah gitu.." jelas mala sambil tersenyum

 "good job honey.." kata raga sambil tertawa 

 "stop stop disini aja.." kata mala memerintah raga untuk menghentikan laju mobilnya

 "disini?" tanya raga yang sudah berhenti di persimpangan jalan

 "iya disini aja." jawab mala sambil bersiap membuka pintu mobil raga

 "kamu yakin gak papa tinggal selama ini dekat rumah mertua?" tanya raga membuat mala menoleh ke arahnya

 "aku sih maunya jauh, sesekali pernah cari appart atau perumahan yang deket deket tempat kerja dia.. tapi sampai saat ini belum dapet" kata mala menjelaskan sambil menatap mata raga

 "hmmm..aku kemaren abis lihat beberapa appart sih, nanti aku kirim alamatnya..coba nanti kamu cek dulu sama dera.. kalo ada yang oke kabarin aku.." kata raga sambil tersenyum membuat matanya mengecil

 "kenapa harus kabarin kamu?" kata mala heran

 "biar aku juga pilih yang itu.. " jawab raga simple

 "maksudnya biar aku sama dewi tetanggaan?" Tanya mala 

 "yes.." kata raga sambil tersenyum lebar

 "gila kamu a.. bener bener gila.." kata mala sambil menggelengkan kepalanya.

 "serius aku yang.." kata raga meyakinkan

 "jangan ngaco.. aku turun ya.. byeeeeeee.." kata mala sambil membuka pintu mobil

 "NO BYE.. but see youu.." kata raga sambil terus tersenyum lebar

Mala melangkahkan kaki sambil sesekali menoleh ke belakang melihat mobil raga yang sudah mulai berjalan maju meninggalkan persimpangan jalan sambil menggelengkan kepala ia tersenyum lebar.
"Ide bagussss kalo satu apart sama dia" kata mala sambil manggut manggut mengerti maksud raga

mala membuka pagar rumah dengan kunci yang dia bawa lalu masuk ke ruang tamu yang sudah sepi, mama dan papa nya dera sudah cukup berumur dan tidak terlalu suka begadang, jadi wajar saja jika jam 11 malam mereka sudah tidur nyenyak dikamar.

Pelan pelan sekali mala masuk ke kamar tanpa suara langkah (tapi tidak terbang).
*kreeeeet* ( suara pintu kamar terbuka ), tapi tidak ada dera di kamar
"Hah? Kemana dia jam segini ga ada dikamar!" Gerutu mala sambil membuka pintu lemari memilih piyama tidur yang nyaman, setelah mengganti baju mala segera mengambil ponselnya.

*kreeeeet* ( suara pintu kamar terbuka ), tapi tidak ada dera di kamar "Hah? Kemana dia jam segini ga ada dikamar!" Gerutu mala sambil membuka pintu lemari memilih piyama tidur yang nyaman, setelah mengganti baju mala segera mengambil ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak habis fikir, jika sejak tadi mala tahu dera tidak ada dirumah, dia pasti akan menginap di hotel bersama raga malam ini.
Alasan dera meeting ini sudah sering terjadi, biasanya dera baru pulang besok pagi dengan keadaan mabuk.
Mala merebahkan tubuhnya di kasur dengan piyama berwarna merah yang ia pakai, matanya menatap atap atap kamar sambil sesekali tersenyum.
Ia membayangkan lagi cairan cairan raga yang memasuki vaginanya dua kali dengan sempurna.
Tanganya mengelus perutnya.
"Kamu harus jadi bayi" kata mala sedikit berbisik ke arah perutnya.




Waktu menujukan jam 02.00 pagi, mala masih belum tertidur, dera pun belum pulang.
Mala melihat ponselnya belum ada kabar dari raga sejak tadi, sebenarnya mala sendiri tidak yakin sih, raga tadi pulang kemana setelah mengantar mala, dengan sangat ragu ragu mala membuka instagram dan mencoba mengirim DM pada instagram hotel.

Mala melihat ponselnya belum ada kabar dari raga sejak tadi, sebenarnya mala sendiri tidak yakin sih, raga tadi pulang kemana setelah mengantar mala, dengan sangat ragu ragu mala membuka instagram dan mencoba mengirim DM pada instagram hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirim dm, mala mulai mencoba menutup matanya untuk tertidur, selain sudah dini hari, mala juga besok harus masuk kerja.

Beberapa menit kemudian raga menelpon dengan instagram hotelnya.

"Hai.." kata raga dibalik telepon mala
"Iyaa, kamu udah sampai?" Tanya mala reflek menjawab sapaan raga
"Baru sampe hotel nih.. kasurku bau kamu.. aku masih pengen peluk kamu"kata raga sambil menciumi selimut yang ia gunakan
"Bagus deh kalo udah sampe, aku sendirian dikamar.." kata mala dengan nada manja
"Kata aku juga apa, dera memang ga peduli kamu mau nginep atau engga pun.. nanti nanti kalau kesini, kamu harus nginep.. ga akan aku biarkan kamu tertidur sedetikpun.." jawab raga yakin
"Terus aku mau diapain kalau gak tidur?" Tanya mala penasaran
"Akan ku buat milikmu selalu basah dan berkedut.." jawab raga dengan sedikit desahan menggoda
"Aw..aw..aw.." ledek mala sambil sedikit tertawa.
Dengan godaan yang begitu receh saja, pipi mala kini sudah mulai memerah.


"Oh yaaa.. apart yang mana yang menurutmu enak?" Kata mala mengalihkan pembicaraan
"Ada yang satu.. yang kosong lantai 2 dan 3.. kalau kamu mau di lantai 2, aku dan dewi ambil yang di lantai 3.." kata raga meyakinkan
"Serius mau tetanggaan sama aku?" Kata mala menggoda
"Serius banget yaaaang.. gak akan aku biarkan kamu sendirian kalo dera gak pulang" kata raga yakin
"OKE.." jawab mala antusias "besok aku lihat dulu apart nya sama dera ya.."
"Tidur dulu ayang.. besok kamu harus kerja, sudah jam 3 nih.." kata raga
"Iya deh, aku bobo dulu ya.." kata mala yang sudah mulai mengantuk
"Sweet dream ayang.." kata raga dengan suara manjanya
"Thankyou.. bye!!"
"No bye ayang.. see youu.." kata raga
Mala tersenyum dan menutup telponnya.
Wajah mala berseri seolah bahagia, dia mengelus perutnya lagi dan memejamkan mata untuk tidur.




















Tbc

All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang