Bukan Lagi Harapan..

555 12 8
                                    

" kenapa ay ? Kok nangis ? " tanya dera penasaran.
" ngga papa.." jawab mala.
" jawab dong ay.. ada apa?" Tanya dera semakin penasaran
Mala mencium bibir dera lembut.
Dipeluknya erat tubuh dera sambil ia duduk di atas paha dera yang lembut.
"Maafin aku ya ay.." kata mala membisik pelan di kuping dera
"Why?" Tanya dera semakin penasaran
"Ay.... kamu mau maafin aku?" Tanya mala lagi sambil menatap mata dera.

"Apa dulu kesalahannya?" Tanya dera lagi.

Mala menjauh dari dera..
Sesekali ia menelan ludah dan terus menatap mata dera..

"Aku cuma takut suatu saat nanti kamu bakal tau dari orang lain.. jadi, hari ini aku beranikan diri untuk mengakui kesalahanku ke kamu ay.." mala menghela nafas panjang, pandangannya tak lagi nenatap dera, tangannya terus mengusap air mata yang sejak tadi mengalir tak terhenti
"Waktu kita liburan ke sukabumi.. aku dan raga melakukan hubungan yang aku sendiri pun jijik membicarakannya.. aku minta maaf ay.. ini salah aku.. tuhan kasih aku cambuk karena di sana dewi melihat dengan mata dan kepalanya sendiri.. aku sangat naif kalo pura-pura tidak terjadi apa apa disana didepan kamu.. kamu harus tau, dan semua yang akan kamu lakukan ke aku.. aku akan terima.." lanjut mala sangat berani.

Mata dera membesar, mukanya memerah, nafasnya tergesa, ia tak bisa lagi menahan emosinya, tangannya gemetar, sampai tak bisa lagi menahan emosinya.

-- plaaaaaak -- suara tamparan tangannya tepat di pipi mala.
" kurang ajar ..!!!" Ucapnya keras.
Mala terus menangis dan memohon ampun, menunduk di bawah kaki dera.

" maaf.. aku bukan istri yang baik buat kamu, aku tahu diri.. aku akan pergi dari sini" jawab mala lemas, ia melepaskan tangannya dari kaki dera dan beranjak membereskan bajunya.
Kali ini hati mala sudah mantap, ia harus meninggalkan semuanya, meninggalkan masa lalu dan kehidupannya saat ini.

Dera menangis menunduk.
"Ini juga bukan sepenuhnya salah kamu. Aku juga salah.. aku terlalu sibuk dengan duniaku, aku gak pantes buat kamu.. tetap tinggal disini mal.. aku yang akan pergi, entah besok atau lusa aku bakal datang ke rumah papah dan menjelaskan semuanya.." kata dera sambil pergi meninggalkan mala.



Tangisan mala semakin terdengar kencang, beginilah kisahnya.
Ini bukan lagi harapan bagi mala, ini adalah akhir untuk kisah cintanya yang malang.











Begitu kisah cintanya berakhir, kisah hidupnya masih harus berjalan, tanpa siapapun disisinya.
Dia hanya punya semangat hidup.
Memperbaiki apa yang telah ia rusak, sendiri.

Dengan atau tidak berpasangan, hidupnya akan terus berlanjut.




"Begitulah kisahku, all about you without your wife.. kebahagiaan yang pernah aku lalui denganmu, sebuah cita cita panjang yang belum tergapai.. sebuah harapan yang tidak dapat diraih..
all about me without you hari ini, akan terus berjalan.. walau pahit tapi aku harus jalani.
Terimakasih raga..
Terimakasih dera.. "























.
END










TERIMAKASIH UNTUK TETAP SETIA 💞💓💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About You Without Your WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang