Sebenarnya pertanyaan besar yang membuat Nana bimbang masih begitu berat membebani pikirannya. 'apakah Justin benar-benar tulus mencintainya?' seolah semua itu masih belum cukup membuat Nana percaya sepenuhnya, padahal Nana selalu bergantung pada Justin.
Meski pria bergigi kelinci itu selalu meyakinkan Nana untuk percaya dan tak meragukan perasaannya, namun Nana selalu takut. Mengenai jalan yang Nana pilih untuk tetap tinggal bersama Justin padahal otaknya selalu mengumpat seharusnya Nana pergi, mengenai perasaan sukanya pada Justin yang tak bisa ia sembunyikan harusnya Nana berpikir dua kali saat Justin memintanya menjadi kekasih. Dan mengenai Nana yang dulu. Nana harap Justin tak mencari tahu semuanya, tentang dirinya.
Pikiran tentang 'aku tidak seharusnya mendapatkan ini semua, aku tak layak' selalu menjalar di benak Nana. Mengingat dulu ia harus bersusah payah bertahan hidup dari ancaman-ancaman keji keluarga tirinya. Hidupnya yang berantakan layaknya seorang babu, membuat Nana tak pantas menerima kehidupan yang layak ini. Ia tak pantas bahagia.
Apa itu bahagia ? Yang Nana punya hanyalah rasa syukur karena Tuhan masih membiarkannya bernafas hingga sekarang, rasa syukur karena Tuhan masih menjaganya, melindungi keluarganya sampai hari di mana Nana ingin terus bertahan meski keadaan memaksanya untuk menyerah, meski harus menjalani liku hidup yang menurutnya tidak pernah lebih baik. Tetapi jauh di lubuk hatinya paling dalam ada sebesit kata, ini akan berakhir suatu saat nanti.
Setelah Nana bertemu dengan Justin. Semuanya terasa ringan, terlebih lagi Justin selalu membantunya di kesulitan apa pun. Justin juga memperlakukannya dengan baik hingga singkat waktu membuat Nana percaya, meski belum sepenuhnya percaya. Tapi Nana yakin jika Justin bukanlah orang jahat, Meski Nana hanya tahu sedikit tentang sosok Justin. Ia percaya jika Justin akan menjaganya dengan baik.
Begitu pula sebaliknya.
Entah apa yang membuat Justin begitu cepat berubah, padahal rasanya baru kemarin ia merasa hancur. Mendengar pengakuan dari Yuri, mantan kekasih yang pernah ia cintai sepenuh jiwa, memutuskan kembali pada Justin bersama anak laki-laki di genggaman tangannya, yang Yuri klaim sebagai anaknya bersama Justin. Jangan tanya, Justin sangat bahagia mendengarnya. Meski benaknya penuh dengan kecurigaan tapi Justin bahagia mengakuinya. Bahkan Justin sempat memikirkan pernikahan setelah tes DNA berhasil dilakukan.
Kedua orang tua Justin dan kakaknya sudah merencanakan konsep pernikahan sedemikian rupa. Namun banyak kejanggalan yang Justin rasa, awal mula itu berasal dari anak laki-laki yang Yuri bawa kerumah utama Justin di Itaewon dan dengan polosnya berkata 'Apa ayah yang ini akan baik pada kita, Seperti ayah yang dulu ?' pelan, namun Justin bisa mendengarnya.
Kecurigaannya itu membuat Justin mengusut sampai tuntas anak siapa yang sebenarnya Yuri bawa padanya. Hingga semua kebohongan yang Yuri sembunyikan terbongkar, cara rendahan seperti itu tak hanya menyakiti hati Justin saja namun juga menyakiti hati seluruh keluarganya. Harapan dan kesempatan yang Justin berikan, seolah-olah di salahgunakan hanya untuk mencari kesenangan pribadi saja, padahal Justin memberikannya secara tulus.
4 tahun kelam yang membuat Justin semakin nakal dengan hasratnya. Sex dan wanita, seakan menjadi pelampiasannya karena berulang kali kecewa. Banyak wanita yang berusaha meluluhkan hatinya, namun Justin semakin membuatnya beku. Rasa cinta yang mereka berikan seolah bukan karena cinta pada dirinya, namun pada yang lain. Itulah mengapa Justin selalu menganggap semua wanita itu sama saja.
Tidak sampai akhirnya ia bertemu dengan Nana. Wanita misterius yang membuat Justin terpana pertama kali melihatnya, ada aura tak biasa yang dipancarkan wanita itu dan membuat Justin merasa yakin jika Nana bukanlah wanita sembarangan. Dugaan itu semakin kuat dengan seiring berjalannya waktu, semakin mengenal Nana, hatinya pun luluh dengan sendirinya. Hal itu membuat Justin semakin ingin mengungkung Nana di kehidupannya, Justin ingin melindunginya, Justin ingin membersihkan namanya dan Justin ingin menyelesaikan masalahnya secepat mungkin. Agar mereka bisa bahagia tanpa ada beban dikedua pundak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurt's
RomanceJudul sebelumnya, Bad Guy : Better life *** Bahagia? Kim Nana hampir lupa apa itu rasanya bahagia. Semua hal yang ia jalani saat ini hanya bergantung pada rasa syukur yang ia buat sekokoh mungkin. Ia kira semuanya akan berjalan dengan baik-baik sa...