Love Hurt's

Part. 24 | Nightmare

PLAAAKKK!!

Seo Yoon benar-benar murka dengan keputusan suaminya.

"Katakan kau tidak serius menikahinya..."

...

"Maaf."

"Dia tidak sama seperti Sara yang dulu kita kenal Bien! Banyak sisi dirinya yang berubah! Dan kau —diam-diam menikahinya?"

"Tapi aku— mencintainya."

Sesak langsung menghimpit dadanya, Yoon benar-benar tak habis pikir dengan apa yang suaminya ucapkan.

"Semudah itu kau mengatakan cinta ? Setelah apa yang kita lewati selama ini ?"

"Aku bisa jelaskan sayang. Aku bisa jelaskan semuanya."

"Menjelaskan apa ? Kau bertemu dengannya lagi setelah sekian lama dan langsung jatuh cinta hanya karena Sara adalah cinta pertama mu ?"

...

"Jangan kira aku tidak tahu jika selama ini kau berselingkuh di belakangku Bien. Aku sudah berusaha memperingatkan mu sejak saat itu, tapi kau keras kepala dan tidak peduli. Kau mengabaikan ku dan lebih percaya padanya."

" —tuduhanmu tidak masuk akal Yoon, bagaimana bisa Sara seperti itu di saat kehidupannya sudah kacau. Yang Sara butuhkan hanyalah kasih sayang, kenapa kau menuduhnya yang tidak-tidak."

Yoon tersenyum masam, semua upayanya gagal untuk menyadarkan suaminya. Semua bukti yang ia tunjukkan tidaklah semudah itu dipercaya. Malah Robbin mengiranya menjebak Sara karena tidak terima dengan keputusan Robbin untuk menyatukan dua keluarga sekaligus.

"Kita bisa bahagia bersama di sini Yoon, dengan Sara dan putrinya. Asalkan kita bisa mengerti dan menerima keadaannya."

"Lebih baik kau ceraikan saja aku.".

"Tidak akan! Aku mencintaimu Yoon, tapi aku juga mencintai Sara. Aku tidak bisa meninggalkan kalian berdua."

Bisu, Yoon tidak bisa berkata-kata lagi.

"Kau keterlaluan Bien, setelah semua kepercayaan yang aku berikan, semudah itu kau menghancurkan nya dalam satu malam." Yoon mencoba menghela nafas berat. "Benar. Seharusnya malam itu aku tetap teguh dengan pilihanku untuk tidak menerima perjodohan kita."

Sienna yang mendengar dan melihat semuanya dari dalam almari hanya bisa menangis sambil menutup kedua telinganya.

Ibunya bilang, Harusnya ia tak mendengar atau pun melihat pertengkaran orang dewasa seperti ini.

Tapi kegelisahan ibunya, terus mengganggu pikiran kecilnya. Mau tidak mau, Sienna tetap harus menyaksikannya.

________

Sejak malam itu, malam-malam damaiku terganggu karena tangisan ibu. Rintihannya selalu mengganggu tidurku.

Hari-hariku juga langsung berubah drastis. Setelah ayah mengumumkan ke media jika ia telah menikah lagi dengan seorang wanita yang langsung ku benci di sudut hatiku.

Lantas banyak teman-temanku yang langsung menjauh dariku, mereka lebih tertarik dengan siswa baru yang tidak lain dan tidak bukan adalah saudara tiriku sendiri.

Semuanya.

Semuanya menjauh kecuali gadis itu,

"Hai, aku siswa baru. Bu Yeslin bilang kalau kita satu bangku."