6. Sunmori

891 81 12
                                    

"I'm sure, I'm fragile in the absence of you."

— Angkasa

***

"Angkasa!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Angkasa!"

Teriakan itu hampir Angkasa dengar tiap pagi. Sama seperti dulu, setiap kali dia disekolah pasti ada orang yang meneriaki namanya. Suaranya begitu cempreng.

Angkasa menguap. Cowok itu masih tidur di markas The Blaze. Tiap hari Angkasa dan teman-temannya memang tidur disini, ada juga sebagian yang pulang. Banyak yang tidur disini karena mereka malas pulang atau memang diusir dari rumah.

"Angkasa..." Senja menyenggol tubuh Angkasa yang masih terbaring dikasur lantai yang ada disana.

"Hm." balas Angkasa singkat. Cowok itu masih memejamkan matanya.

"Bangun." ujar Senja.

"Nanti, aku masih ngantuk." balas Angkasa.

Senja mengembuskan nafasnya dengan kasar. Memajukan bibirnya kesal. Angkasa kan sudah berjanji akan pergi bersama Senja. Tapi dia belum bangun juga.

Senja melihat sekitar. Semuanya masih terlihat sangat lusuh, banyak kartu-kartu yang berserakan di lantai. Banyak bekas gelas plastik berisi kopi, dan banyak rokok-rokok.

"Eh senja, pagi-pagi udah disini aja." sahut seorang cowok yang keluar dari dalam kamar mandi. Terlihat rambutnya basah. Dia Farel, teman lama Senja juga dulu.

Senja tersenyum. "Eh iya nih. Katanya kan Angkasa janji minggu ini mau pergi, eh dia masih tidur." ucap Senja.

"Tadi malem abis begadang sama anak-anak main gaplek. Jadi mungkin masih ngantuk," balas Farel. Cowok itu duduk disalah satu kursi yang ada disana. Jaraknya tidak jauh dari Senja.

Senja berjalan mendekat kearah Farel. Perempuan itu ikut duduk disana.

"Lagian ngapain sih begadang-begadang segala. Kan nggak baik." ujar Senja.

"Ya biasalah, Ja." ucap Farel.

"Oh iya, kita mau sunmori kemana Rel?" tanya Senja pada Farel.

Farel meminum secangkir kopi yang barusan ia buat. "Ya... Paling keliling terus ke puncak."

"Ohh puncak yang waktu itu pernah kita datengin?" tanya Senja.

Farel mengangguk. "Iya, anak-anak gaada tempat lain selain kesana. Kalo misal ke daerah lain takutnya malah bentrok sama geng lain."

Jangka [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang