(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
Sequel Cerita "ANGKASA"
[Mau baca cerita ini? Disarankan membaca cerita Angkasa terlebih dahulu, ya. Part masih lengkap, silahkan cek profil]
Ini cerita Senja dan Angkasa. Bagaimana cerita mereka berjalan dengan manis, mere...
“Beberapa hal yang aku pelajari dari kamu. Termasuk bagaimana caranya menetap, dan mencoba menahan seseorang agar tidak pergi.”
Angkasa
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angkasa menyenderkan tubuhnya disebuah pohon besar yang ada di taman sekolahnya. Matahari cukup terik, dia meneduh dibawah pohon besar itu. Keringatnya berjatuhan dari dahinya, tadi dia sempat main bola bersama yang lain di lapangan. Tapi Angkasa tetap tidak bisa meramaikan isi hatinya. Hatinya sekarang kosong, merasa ada yang hilang.
"I really miss you..."
Kata-kata itu yang selalu Angkasa ucapkan dalam hati ketika mengingat dia, Senja.
"Woi! Ngapain lo bengong disini sendirian? Ntar kesambet lo." sahut seorang yang datang menghampiri Angkasa, cowok itu duduk disamping Angkasa. Dia Rafi.
Angkasa hanya menoleh sebentar pada Rafi, lalu pandangannya ke depan. Dia lelah secara fisik dan juga hatinya. Angkasa benar-benar tidak tahu lagi harus apa sekarang.
"Lo belum baikan sama Senja?" tanya Rafi yang memulai pembicaraan. Agar Angkasa mau cerita, karena beberapa hari ini dia hanya memendamnya sendiri. Masih tidak mau cerita. Angkasa hanya membalas dengan anggukan. "Lo udah temuin dia?" tanya Rafi.
Angkasa menggeleng. "Hari ini gue belum liat dia di sekolah." balas Angkasa.
"Ya lo samperin ke rumahnya lah." kata Rafi lagi.
"Emang dia ga sekolah? Kan lagi ujian." ucap Angkasa.
"Kalo gue ketemu dia, gue harus ngomong apa?" tanya Angkasa.
Rafi menghela nafasnya. "Gue juga gatau, Sa. Kan lo lebih berpengalaman sama cewek mah." ujar Rafi.
"Iya juga si, tingkat gue soal ini kayak di level empat. Sedangkan lo kayaknya mentok level dua doang, ya?" balas Angkasa, Rafi hanya berdecak.
"Herdi lebih tau, dia levelnya seratus keatas." ujar Rafi membuat Angkasa terkekeh kecil.
"Jadi sekarang gue harus ngapain, ya?" tanya Angkasa yang makin berdebat dengan isi otaknya.
"Serah lo, yang penting jangan bengong mulu. Gaenak diliatnya," ucap Rafi.
Angkasa berdiri dari duduknya. "Gue mau coba ke kelas Senja." ujarnya pamit pada Rafi, lalu cowok itu melangkah meninggalkan Rafi yang duduk sendirian.