23. Balasan Dari The Blaze

351 31 1
                                    

“Dirimu yang sebenarnya, adalah apa yang kamu lakukan disaat tidak ada yang melihatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirimu yang sebenarnya, adalah apa yang kamu lakukan disaat tidak ada yang melihatmu.

Pandu

***

Senja menggerutu kesal didalam kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senja menggerutu kesal didalam kamarnya. Farel tadi malah membawanya pulang ke rumah, sekarang Vero juga selalu menahan Senja agar tidak ke rumah sakit. Pikiran Senja tidak akan tenang, sebelum melihat Angkasa lagi, sebelum melihat cowok itu tersenyum kembali.

Pintu kamar Senja terbuka, memperlihatkan seorang cowok yang membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih. Cowok dengan kaos hitam polos itu mendekat kearah Senja yang sedang duduk didepan jendela kamar. Senja menekuk wajahnya dari tadi.

Vero mendekat kearah adiknya. Menyodorkan makanan yang ia bawa. "Makan dulu," ujarnya.

Senja menggeleng pelan.

Vero menghela nafasnya. Sulit sekali membujuk seorang remaja yang sedang bucin-bucinnya. Terlalu memikirkan pasangannya, sampai lupa pada dirinya sendiri. Kaya Vero gapernah aja!

"Ayo makan dulu, nanti kamu sakit." kata Vero lagi.

Senja berdecak kesal. "Tadi aku kan udah makan di rumah sakit! Sekarang disuruh makan lagi, perut aku udah gak muat nampung semuanya!" kata Senja dengan nada yang tinggi.

"Itu kan tadi sore, sekarang udah malem." balas Vero.

"Tapi perut aku masih kenyang, Kak." ujar Senja lagi. "Mendingan Kaka anter aku ke rumah sakit, sekarang!"

"Kamu makan dulu, ya." ucap Vero.

Senja menggelengkan kepalanya. "Aku nggak laper." balas Senja lagi.

Senja mengambil handphone yang ada di atas kasur. "Kalo Kaka gamau anter aku! Biarin aku pergi sendiri aja." ucap Senja yang ingin keluar dari kamarnya.

Vero segera menahan Senja. "Kamu jangan pergi, Senja. Angkasa juga belum sadar." kata Vero.

"Karna itu! Aku harus dampingin Angkasa supaya dia cepet-cepet sadar. Emangnya dia nggak cape tidur terus?" ucap Senja membuat Vero menghela nafas. Sulit membujuk perempuan seperti Senja. Jika tadi bukan karna Senja digendong oleh Vero, mungkin Senja tidak ada di rumah sekarang.

Jangka [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang