(FOLLOW SEBELUM MEMBACA)
Sequel Cerita "ANGKASA"
[Mau baca cerita ini? Disarankan membaca cerita Angkasa terlebih dahulu, ya. Part masih lengkap, silahkan cek profil]
Ini cerita Senja dan Angkasa. Bagaimana cerita mereka berjalan dengan manis, mere...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ceklek.
Angkasa membuka pintu kamar rawat VIP bernomor 268. Cowok itu berjalan mendekat seorang wanita yang terbaring di ranjang, wanita itu sudah tersenyum sejak Angkasa datang tadi.
"Mah, Mama udah baikan?" tanya Angkasa, cowok itu duduk disamping ranjang Ibu–nya.
Wanita bernama Even itu mengangguk. "Iya, Mama udah lumayan baikan. Semoga lusa Mama bisa pulang." jawabnya.
"Wajah kamu kenapa Angkasa? Berantem lagi?" tanya Even yang memperhatikan wajah Angkasa ada bekas luka. Memang tidak terlalu jelas, tapi Even bisa melihatnya. Dia juga sudah hafal apa yang selalu anaknya perbuat.
Angkasa tersenyum. "Tadi ada masalah sedikit, tapi gapapa kok."
"Masih dengan geng motor kamu? Mau sampai kapan?" ucap Even.
Angkasa menghela nafasnya. Menatap kebawah sambil memikirkan apa yang harus ia jawab. "Iya, Ma." ujarnya singkat, mau menjelaskan apalagi. Memang itu kan faktanya.
"Tapi abis lulus sekolah, aku janji aku udahan kok, Ma." ucap Angkasa.
"Tapi itu bahaya, sayang. Mama khawatir sesuatu hal terjadi sama kamu." ujar Even.
"Aku akan baik-baik aja, Mama jangan khawatir yaa." ucap Angkasa.
"HAI MAMA!" teriak seorang perempuan yang baru saja masuk kedalam ruangan sambil berseru kencang.
Angkasa menatap perempuan itu dengan tatapan tajamnya. "Bisa nggak gausah teriak-teriak? Mama lagi sakit." ucap Angkasa.
Keysa—adik Angkasa itu menyengir, menunjukkan deretan giginya. "Eh, ada Kak Angkasa. Sejak kapan?" ucap Keysa yang datang bersama dengan Ayahnya.
Angkasa hanya menghela nafasnya pelan. Adiknya memang tidak bisa diam, dimanapun berada. Sama seperti, Senja. Eh, ngomong-ngomong soal Senja, Angkasa jadi inget kalo Senja pengen banget jenguk Mama–nya. Tapi ...
Suatu hal yang membuat Angkasa takut. Itu pasti membuat Senja kecewa, dan pasti berat untuk diterima Senja.
"Kakak nggak sama pacar? Mana Kak Senja? Bawa dong kesini, kenalin ke Mama sama Papa." ucap Keysa membuat suasana menjadi hening.
Angkasa juga tidak bisa menjawab apapun. Ini benar-benar berat bagi Angkasa, jika sampai nanti Senja tau kalau Ayahnya sekarang menikah dengan Mama–nya. Sungguh, itu pasti berat untuk diterima oleh Senja.
Angkasa menatap Dery—Ayah tirinya. Angkasa memang pernah bertemu Dery sebelumnya, ketika kerumah Senja. Tapi waktu itu Angkasa belum tau kalau ini adalah seorang pria yang nikah dengan Mama–nya. Karena, Angkasa baru lihat jelas wajah Ayah tirinya baru beberapa bulan lalu.