***
Seorang perempuan dengan rambut kuncir kuda. Tengah duduk dipinggir kolam renang, ia letakan laptop di pahanya. Matanya fokus menatap ke sebuah layar persegi panjang tersebut, jarinya tak berhenti menekan keyboard itu.
Sesekali, perempuan itu menghela nafasnya. Berusaha tenang dan mencoba lebih baik lagi, dia tak bisa jika harus mengingat semuanya dan berharap menjadi nyata kembali. Sekarang, hanya bisa menceritakan tentangnya, tidak lagi bisa mengulang masa itu.
Senja tersenyum saat menceritakan semua cerita dengannya, bagaimana perasaan ia saat itu. Dia yang selalu tersenyum saat mendengar namanya, hatinya yang tenang saat melihat ia baik-baik saja. Senja menulis semua kenangan manis yang pernah ia lewati bersamanya.
Duduk dipinggir pantai, menikmati pemandangan matahari tenggelam. Melihat langit malam dengan bulan dan bintangnya, namun yang jadi favorit tentang langit malam, tetap matahari. Karena matahari salah satu alasan mengapa bulan bisa bersinar indah di malam hari. Jika matahari itu hilang, apakah bisa bulan bersinar dengan terang lagi?
Saat waktu itu, ketika menaikki bianglala juga selalu terbayang dalam benaknya. Dia menumpahkan segala kebahagiannya disana, melewati hari-hari bersama orang itu sangat membuat hidupnya jauh lebih baik. Menemukannya saja, sudah menjadi anugrah yang besar di hidupnya.
Sejak pertama, ia menemukan laki-laki itu tanpa sengaja. Pertemuan waktu itu, memberikan kesan yang sangat mendalam. Saat pertama kali ia menatap matanya, saat uluran tangan untuk pertama kalinya ia berikan padanya. Saat itu, mereka tak saling mengenal, bahkan untuk berkenalan saja rasanya sulit.
Tapi siapa yang sangka, pertemuan singkat itu kembali berlanjut dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya yang tak terduga. Senja sendiri malu jika membayangkan bagaimana ia sebegitu sukanya terhadap cowok itu, bahkan jika ia mengingatnya, itu terlalu gila untuk dilakukan seorang perempuan.
Namun, ia tak pernah menyesal hal itu terjadi. Kini, ia berhasil mendapatkan apa yang ia mau. Ia mendapatkan Angkasa untuk hatinya, mendapatkan juga hati laki-laki itu untuknya. Walaupun tak berlangsung lama, tapi Senja sangat bersyukur telah mengenal manusia sebaik dan setulus itu.
Laki-laki itu, Angkasa Gerald Anugrah. Tidak banyak kata-kata yang bisa menceritakan tentangnya, karena menurut Senja, laki-laki itu terlalu sempurna hanya untuk diucapkan lewat kata-kata. Sikap baiknya, hati tulusnya, mampu membuat setiap orang semakin tak mau kehilangannya.
Senja tahu, Angkasa itu sayang sekali dengan teman-temannya. Pergaulannya sangat baik, mangkanya dia punya banyak sekali teman. Ratusan.
Dia, yang dikenal sebagai ketua geng. Bukan hanya sekedar ketua yang bisa mengatur anak buahnya, tapi juga melindungi. Angkasa selalu merasa bersalah saat dirinya tak bisa menjaga teman-temannya, walaupun selalu terlihat tenang. Angkasa itu tipe orang yang selalu mengkhawatirkan orang lain, apalagi temannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangka [END] ✓
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Sequel Cerita "ANGKASA" [Mau baca cerita ini? Disarankan membaca cerita Angkasa terlebih dahulu, ya. Part masih lengkap, silahkan cek profil] Ini cerita Senja dan Angkasa. Bagaimana cerita mereka berjalan dengan manis, mere...