***
Senja menyodorkan helm milik Teguh. Senja tadi bertemu dengan Teguh dan bertanya soal Angkasa. Teguh yang sudah diberi pesan oleh Angkasa, menjawab seperti apa yang Angkasa suruh.
"Teguh beneran kan Angkasa udah pulang?" ucap Senja melihat wajah Teguh yang kurang meyakinkan. Mukanya ada mirip-mirip tukang nipu yaaa???
Teguh mengangguk. "Beneran Kak, tadi Bang Angkasa buru-buru banget. Gatau deh ada urusan apa," jawab Teguh.
Senja mengangguk. "Oh, kamu tau rumah Mama Angkasa nggak? Kayanya dia kesana deh, soalnya tadi pagi bilang Mama nya lagi sakit."
"Waduh, kalo rumah Mama nya gue gatau Kak. Yang gue tau ya Bang Angkasa tinggalnya di markas." jawab Teguh.
Senja menghela nafasnya. "Yauda deh kalo gitu, makasi ya!" ucap Senja.
Teguh mengangguk. "Iya, Kak. Gue duluan ya." ujar Teguh.
Senja mengangguk, lalu melihat motor Teguh yang mulai menjauh.
****
Senja duduk di bibir kasur. Pikirannya tidak tenang dari tadi, Angkasa belum membalas satu chat pun. Tanpa pikir panjang lagi, Senja memutuskan untuk datang ke markas The Blaze malam ini.
Senja berfikir, apa jangan-jangan Angkasa yang sakit? Atau ada masalah lainnya?
Perempuan itu keluar dari dalam kamarnya dengan pelan-pelan, takut Kakaknya tahu dia ingin keluar. Pasti dia tidak diizinkan untuk pergi, Ah! Punya Kakak posesif seperti Vero sangat menyebalkan.
Senja menuruni tangga dengan langkah yang sangat hati-hati, tanpa ada suara sedikitpun. Sepertinya Vero sedang bermain play station dengan satu temannya yang datang tadi sore. Itu teman lama Kak Vero, Senja lupa namanya siapa.
"Huh!" Senja menghembuskan nafasnya lega ketika dia berhasil menutup pintu rumah tanpa ada suara, yang membuat orang rumah tidak curiga.
"Eh, Senja mau kemana?" tanya seseorang membuat Senja langsung menoleh kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangka [END] ✓
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Sequel Cerita "ANGKASA" [Mau baca cerita ini? Disarankan membaca cerita Angkasa terlebih dahulu, ya. Part masih lengkap, silahkan cek profil] Ini cerita Senja dan Angkasa. Bagaimana cerita mereka berjalan dengan manis, mere...