2. Senja Menangis

1.5K 102 12
                                    

"Mentalnya dikuatin lagi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mentalnya dikuatin lagi ya. Dunia
sekarang apa-apa make canda."

***

Seorang cewek cantik keluar dari dalam kelasnya. Perempuan dengan rambut panjangnya yang terurai. Wajah manisnya yang selalu membuat orang kagum padanya.

Senyumannya. Yang bisa membuat semua orang menjadi candu.

Senja melihat seorang cowok yang berjalan dikoridor sana. Jelas, cowok itu pasti ingin menghampirinya.

Senja tersenyum. "Hai Angkasa!"

Angkasa tersenyum. Mengacak rambut Senja. "Yuk pulang!"

Senja mengangguk dan tersenyum. Mereka berdua berjalan berdampingan melewati beberapa kelas yang sudah mulai sepi.

Hingga akhirnya sampai ke parkiran sekolah. Angkasa mengeluarkan motor KLX nya.

"Eh... Angkasa." panggil Senja.

Angkasa menoleh menatap Senja. "Ya?"

"Aku lupa hari ini mau pergi sama Kak Vero. Pasti dia udah nungguin didepan, gapapa kan aku nggak pulang bareng kamu?" tanya Senja.

Angkasa mengangguk. "Yaudah, gapapa. Hati-hati ya."

"Kamu juga hati-hati! Oke aku pergi dulu! Bye!" ucap Senja.

Senja berjalan sedikit lari menuju depan sekolahnya. Disana sudah ada mobil Vero, Kakaknya.

Vero membuka kaca mobilnya. "Ayo cepet masuk." katanya. Senja mengangguk, lalu cewek itu langsung membuka pintu mobil dan masuk kedalam.

Senja memakai sabuk pengaman, lalu dia menatap cowok disampingnya. "Kita kerumah Papah Mamah kan Kak?" tanya Senja.

Vero menatap adiknya. Cowok itu tersenyum. "Ya, de."

Mobil Vero berjalan menjauh dari sekolah. Menelusuri jalanan yang begitu macet. Siang hari yang panas dengan teriknya matahari.

Beberapa menit kemudian, mobil Vero sampai didepan sebuah rumah mewah yang ada disalah satu komplek terkenal juga dikota ini.

Senja langsung bergegas keluar dari dalam mobilnya. Mendekat kearah rumah tersebut. Rumah ini, tempat tinggalnya dari kecil. Tapi dari kecil juga Senja merasa sedih dan terluka disini. Rumah besar, tapi dengan rasa sakit yang mendalam. Setiap hari Senja selalu mendengar sepasang suami istri bertengkar. Setiap hari, dia merasa sunyi didalam kamar. Tidak ada sarapan, atau makan malam keluarga yang ia rasakan disini. Benar-benar seperti orang asing yang tinggal bersama.

Jangka [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang