09

979 131 10
                                    

Harta yang paling berharga adalah keluarga, dan Dia.

Mungkin bisa tinggalkan komentar atau vote kalian.
Thank you untuk 500 lebih kali bacanya✨

Selamat membaca.

"Petra! Oii, Petra! Apa terjadi hal buruk? Levi melakukan hal aneh padamu?" Tanya Hanji khawatir, saat Petra tiba-tiba saja datang ke mansion Ackerman sembari menangis kencang.

Petra diam tak menjawab, air matanya masih mengalir deras membuat Hanji panik. Bingung harus melakukan apa.

"Cebol itu. Dia menamparmu? Atau memukulmu? Katakan sesuatu Petra!" Desak Hanji membuat tangis Petra semakin pecah.

"Baka Levi! Pria cebol itu sepertinya butuh pelajaran. Aku akan menghampiri-,"

"Jangan kak Hanji! Aku baik-baik saja," cegah Petra membuat Hanji mengerutkan keningnya.

"Kau datang sambil menangis, lalu kau berkata itu baik-baik saja? Bodoh," umpat Hanji membuat Petra menunduk menahan tangisannya lagi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Hanji lagi, kali ini sedikit lebih lembut berusaha membuat Petra nyaman.

Petra mengangkat wajahnya, ia menatap Hanji dengan sembab di matanya.

"Kak Levi memiliki hubungan dengan sekretaris barunya," adu Petra.

Hanji terdiam. Ia mencoba mengartikan maksud dari kata 'berhubungan' seperti yang di katakan Petra. Namun otak pintarnya seakan tak mampu mengolah hal tersebut.

"Aku tidak mengerti," ujar Hanji membuat Petra menghembuskan nafasnya gusar.

"Mikasa, wanita itu merebut kak Levi dariku! Dia menggoda kak Levi," ujar Petra kencang, membuat Hanji hampir kaget.

"Mikasa? Sekretaris baru Levi?" Tanya Hanji langsung di jawab anggukan oleh Petra.

Hanji tertawa garing, "Kau bercanda? Mikasa tidak mungkin-,"

"Kau tahu apa tentang wanita itu, kak?! Dia bahkan menerobos masuk dengan lancangnya ke ruang kerja kak Levi!!!" Potong Petra cepat.

"Kapan kau melihatnya? Lagipula Levi tidak akan membiarkan itu terjadi," sangkal Hanji membuat Petra geram sendiri.

"Tadi, aku sedang berciuman dengan kak Levi dan Mikasa menerobos masuk. Apa itu kurang jelas?!" Tanya Petra.

"Kau berciuman dengan Levi?" Tanya Hanji bodoh, di jawab anggukan kepala oleh Petra.

"Hahaha, hebat sekali. Siapa yang memulainya?" Tanya Hanji lagi-lagi tentang hal yang tidak penting.

Wajah Petra berubah menjadi merah, "A-aku,"

"Wow, sugoiii! Kau memang yang terbaik Petra," puji Hanji membuat senyum Petra terbit sedikit demi sedikit.

"Ja, sekarang lupakan soal itu. Bagaimana dengan pertunangannya?" Tanya Hanji kembali mengingatkan Petra akan keresahannya.

"Kak Levi..."

"Dia pasti menolak, hm... Sepertinya aku harus sedikit turun tangan." Ujar Hanji membuat Petra mendongak.

"Kak Hanji akan membantuku?" Tanya Petra berbinar, Hanji mengangguk.

Tentu saja ia akan membantu Petra meluluhkan hati Levi, lalu apalagi?

"Tapi kak Levi menjalin hubungan dengan sek-,"

"Hustt! Itu hanya akal-akalannya saja, apa selama ini Levi terlihat tertarik pada seorang wanita? Padahal Historia sangat cantik, kenapa tidak mendekati dia saja?" Ujar Hanji membuat Petra kembali memikirkan ucapan kakak tiri Levi itu.

You Deserve MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang