16

890 126 4
                                    

No one know, someone trying to cheating you.

Selamat membaca.

Ketegangan di mansion Ackerman sudah tidak bisa di tolerir lagi. Levi yang masih berada di dalam kamar Hanji sepertinya tengah melakukan pembicaraan yang cukup serius.

Sedangkan di luar, Kuchel tengah menyiapkan minuman untuk Mikasa. Erwin yang memilih untuk menunggu di ruang tamu, dan Petra menyeret Mikasa menuju taman belakang.

Wanita berambut coklat itu menarik lengan Mikasa kuat hingga gadis itu mendesis menahan sakit. Sebenarnya Petra tidak perlu melakukan ini, Mikasa masih punya kaki dan bisa berjalan sendiri. Batin Mikasa.

"Akh,"

"Jadi, kemana saja kau pergi bersama kak Levi?" Tanya Petra menatap Mikasa yang tengah mengusap lengannya.

Mikasa balik menatap Petra, ini adalah hal yang ia takutkan. Kesalahpahaman seorang wanita begitu mengerikan.

"Kami hanya melakukan perjalanan bisnis," jawab Mikasa jujur, ia tidak berniat memperkeruh keadaan.

Petra menatap Mikasa sinis, "Dan hanya berdua?" Sarkasnya.

Mikasa mengangguk, toh memang begitu kenyataannya.

"Mikasa? Benar begitu namamu?" Tanya Petra sensi.

Mikasa mengangguk, "Ya,"

"Mulai hari ini berhenti menggoda kak Levi, ingat posisimu. Kau hanya sekretarisnya, bawahannya. Dan aku mengatakan ini karena tidak ingin kak Levi tergoda oleh rayuan mu, aku dan kak Levi akan bertunangan. Tolong jangan ganggu hubungan kami," cerca Petra tegas.

Mikasa terdiam, bukannya ia tidak ingat akan posisinya. Hanya saja saat di Bali kemarin Levi berkata bahwa dirinya tidak memiliki hubungan apapun dengan Petra. Tapi kini wanita itu malah membuat pengakuan lain.

"Maaf, nona. Aku sekalipun tidak pernah menggoda Levi, kami juga hanya berhubungan layaknya sekretaris dan bos. Tidak lebih," balas Mikasa sopan.

Petra mengepalkan tangannya, "Kau kira aku percaya?"

"Aku tidak berusaha membuatmu percaya, nona. Terserah bagaimana pendapatmu, tapi memang itu kenyataannya." Balas Mikasa lugas.

"Kau memang murahan, aku harap kak Levi akan segera menyadari sifatmu. Dan ya, aku telah mengubah posisi kerjamu. Mulai besok kau kan berkerja di kantor cabang, menjadi sekretaris Mike."

Mikasa terkejut, "Kenapa kau melakukan itu?"

Petra hanya tertawa, membuat Mikasa sedikit kesal.

"Itu adalah hadiah karena kau berani menggoda kak Levi ku." Senyum sinis Petra menatap Mikasa.

Mikasa hanya tersenyum tipis, dirinya tidak berniat untuk mengelak, membela ataupun menyangkal segala tuduhan Petra. Jika memang wanita itu ingin ia menjaga jarak dengan Levi, tidak masalah. Toh semua perkejaan yang ia dapatkan saat ini berasal dari sebuah kecelakaan yang menimpa keduanya.

Menggunakan senyum terbaik, Mikasa menatap Petra yang masih meliriknya sinis sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Baik, nona. Saya akan pindah berkerja di kantor cabang, semoga pertunangan kalian berjalan lancar. Tapi ingat, masih ada Historia yang lebih cantik dari aku. Mungkin Levi akan tertarik padanya, hati-hati." Ucap Mikasa menakut-nakuti.

Petra mengeraskan rahangnya, ia sangat kesal dengan tindakan berani Mikasa. Gadis itu pergi, suara sepatunya terdengar menjauh dengan Petra yang masih berdiri menahan amarahnya.

You Deserve MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang